DEPRESIASI RUPIAH

BI: Indonesia Bukan Fragile Five

Redaksi DDTCNews | Selasa, 22 Mei 2018 | 14:01 WIB
BI: Indonesia Bukan Fragile Five

JAKARTA, DDTCNews – Meski nilai tukar rupiah terus berada dalam tekanan dolar AS, Bank Indonesia (BI) menyatakan Indonesia tidak lagi masuk dalam kelompok negara fragile five yang rentan.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan pengelolaan ekonomi dan sistem keuangan Indonesia kini lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu.

“Kita patut bersyukur untuk Indonesia, karena dunia mengatakan Indonesia tidak masuk dalam kelompok fragile five,” ujar Agus dalam rapat kerja di Komisi XI DPR RI, Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Baca Juga:
Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kelompok fragile five adalah lima negara yang rentan terdampak krisisglobal karena kondisi ekonomi Amerika Serikat (AS). Kelompok tersebut juga menggambarkan negara berkembang yang masih ketergantungan kepada aliran modal asing untuk membiayai pertumbuhan.

Agus mengatakan 5 tahun silam atau pada 2013 Indonesia memang sempat masuk ke dalam kelompok fragile five, yaitu pada era taper tantrum.

Saat itu, negara yang masuk dalam kelompok fragile five adalah India, Afrika Selatan, Brasil, Turki dan Indonesia. Satu tahun kemudian pada 2014 Indonesia berhasil keluar dari fragile five.

Baca Juga:
Prabowo Berhemat, Sri Mulyani Jamin Anggaran Bansos Tak Terdampak

Apalagi, kini Indonesia mendapatkan rating yang lebih tinggi satu notch dari investment grade yang diberikan oleh Fitch Ratings dan Moodys. “Kita tidak pernah sebaik ini,” ujarnya.

Siang ini, rupiah kembali ke level Rp14.200 mengiringi tekanan global terhadap perekenomian Indonesia yangmemang sangat tinggi. (Amu/Gfa)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 13:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Sri Mulyani Harap Makan Bergizi Gratis Beri Dampak Besar ke Ekonomi

Kamis, 30 Januari 2025 | 10:51 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Bangun Sistem Pajak Berkeadilan, Civil Society Perlu Pahami Isu Pajak

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 14:30 WIB PILKADA 2024

Prabowo Ingin Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 segera Dilantik

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:30 WIB LAYANAN KEPABEANAN

Pengumuman bagi Eksportir-Importir! Layanan Telepon LNSW Tak Lagi 24/7

Sabtu, 01 Februari 2025 | 13:00 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa PPh Pasal 23 Akibat Transaksi Pinjaman Tanpa Bunga

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:30 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Hal-Hal yang Diteliti DJP terkait Pengajuan Pengembalian Pendahuluan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Panduan Coretax terkait PIC, Impersonate dan Role Akses

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

Jaga Inflasi pada Kisaran 2,5 Persen, Pemerintah Beberkan Strateginya