JAKARTA, DDTCNews - Selama periode Mei 2018, Bank Indonesia sudah dua kali menaikkan suku bunga acuan. Kebijakan ini kemudian akan berimplikasi pada naiknya bunga kredit perbankan.
Oleh karena itu, bank sentral mengimbau perbankan agar tidak berlomba-lomba menaikkan bunga kredit. Imbauan ini dilakukan setelah dua kali kenaikan suku bunga acuan BI 7-days reserve repo rate masing-masing sebesar 25 basis poin (bps).
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, mengatakan, bank sentral memastikan likuiditas rupiah dan valas dalam kondisi cukup. Menurutnya, tidak perlu ada suatu kekhawatiran dan muncul informasi mengenai likuiditas ketat.
"Kalau likuiditas cukup, tidak ada alasan perbankan untuk berlomba-lomba menaikkan suku bunganya. Oleh karena itu mestinya, suku bunga kredit tidak ada kenaikan," katanya usai Rapat Dewan Gubernur (RDG), Rabu (30/5).
Seperti yang diketahui, Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps pada 18 Mei 2018. Kemudian kembali menaikkan 25 bps pada 30 Mei 2018 sehingga menjadi 4,75%.
Pada kesempatan yang sama Deputi Gubernur Bank Indonesia, Erwin Rijanto, mengatakan BI sangat memonitor kecukupan likuditas. Fasilitas term repo juga akan selalu diterjunkan ke pasar apabila tingkat suku bunga dari pasar uang antarbank (PUAB) sampai melewati koridor yang ditetapkan.
"Kalau sudah melewati baru akan mengeluarkan term repo untuk meningkatkan likuiditas. Kami akan selalu ada di pasar," ungkapnya.
Erwin tidak memungkiri kenaikan suku bunga acuan bisa berpengaruh terhadap suku bunga kredit. Secara alami pada saat BI menurunkan suku bunga acuannya, bunga kredit juga akan menurun. Akan tetapi, penurunan bunga kredit tidak sebesar suku bunga acuan.
"Begitu juga saat suku bunga acuan dinaikkan, tidak serta merta akan diikuti dalam jumlah yang sama, bahkan jauh lebih kecil," terang Erwin. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.