Ilustrasi Bank Indonesia.
JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) menaruh optimisme tinggi pada perekonomian nasional. Konsistensi dan sinergitas kebijakan menjadi syarat utama optimisme ini.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekonomi nasional dalam jangka menengah dapat tumbuh hingga 6%. Manufaktur menjadi sektor yang wajib digenjot. Menurutnya, sudah ada modal awal berupa perbaikan infrastruktur untuk mendorong efisiensi kegiatan.
“Kebijakan infrastruktur dalam 5 tahun ini hasilnya akan kelihatan dengan efisiensi kegiatan produksi. Industri merupakan peluang yang sangat bagus, kalau ada kontinuitas kita bisa tumbuh 6%,” katanya di Hotel Dharmawangsa, Senin (4/3/2019).
Selain itu, syarat yang tidak kalah penting adalah sinergi para pemangku kebijakan. Kebijakan dari sisi fiskal dan moneter wajib diarahkan untuk mendukung ekspansi manufaktur ke depannya.
Hal ini menjadi poin krusial karena tantangan yang dihadapi tidak akan lebih ringan tahun ini. Kinerja perdagangan internasional diprediksi masih berisiko menjadi batu sandungan untuk akselerasi pertumbuhan ekonomi.
Menciptakan nilai tambah kegiatan industri, menurut Perry, menjadi solusi terbaik. Dengan demikian, struktur industri dan kegiatan ekspor tidak banyak bergantung kepada produksi komoditas semata, tapi juga menciptakan rantai pasokan yang lengkap dari hulu hingga hilir.
“Key message adalah kita tidak bisa terus bergantung pada ekspor barang komoditas primer. Kita harus ciptakan nilai tambah sektor manufaktur,” imbuhnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.