KEBIJAKAN MONETER

BI Buka Peluang Naikkan Suku Bunga Lagi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 22 Juni 2018 | 17:34 WIB
BI Buka Peluang Naikkan Suku Bunga Lagi

JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia (BI) tidak menutup pintu bagi kenaikan suku bunga acuan. Sebelumnya bank sentral sudah dua kali menaikkan suku bunga pada Mei lalu untuk menjaga stabilasi nilai tukar.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan perihal suku bunga acuan menjadi isu yang dibahas dalam rapat dewan gubernur (RDG) pada 27-28 Juni pekan depan.

"Di RDG yang akan datang kami siap ambil langkah prefentif, bentuknya bisa berupa kenaikan suku bunga atau relaksasi makroprudensial untuk mendorong sektor perumahan," katanya seusai Halal bihalal di Gedung BI, Jumat (22/6).

Baca Juga:
Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Lebih lanjut, Perry menjelaskan detail kebijakan akan diumumkan setelah RDG dilakukan. Dia mengungkapkan saat ini jika dilihat perkembangan nilai tukar sempat ada penyesuaian karena libur panjang Lebaran.

Menurutnya, selama libur lebaran yang mencapai 12 hari banyak dinamika global yang mempengaruhi nilai tukar rupiah. Salah satunya adalah meningkatnya ketegangan antara AS-Tiongkok.

"Kami terus berkomitmen, kami akan melakukan langkah stabilisasi. Kami akan selalu ada di pasar," terangnya.

Baca Juga:
Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

Meski nilai tukar rupiah terus mengalami depresiasi, namun Perry meyakini kondisi Indonesia masih lebih baik ketimbang negara lain. Kini, stabilisasi rupiah menjadi agenda utama BI.

Pasalnya dengan kondisi yang stabil maka kepercayaan pasar dan investor kepada ekonomi RI akan tetap terjaga. Dengan demikian akan memperkuat ketahanan ekonomi dari gejolak eksternal seperti perang dagang antara AS-Tiongkok.

"Bagi investor luar negeri kami yakin dengan berbagai langkah kebijakan moneter akan membuat aset di pasar keuangan Indonesia menarik. Kami perkirakan aliran modal asing masuk dan menambah supply valas. Itu akan jadi sentimen positif terhadap rupiah ke depannya," jelasnya. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 16 Oktober 2024 | 15:10 WIB KEBIJAKAN MONETER

Jaga Inflasi Terkendali, BI Putuskan Suku Bunga Acuan Tetap 6 Persen

Senin, 07 Oktober 2024 | 10:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

Pemerintah Bayar Utang Luar Negeri, Cadangan Devisa Turun Tipis

Rabu, 25 September 2024 | 10:30 WIB KINERJA FISKAL

Posisi Utang Pemerintah Sentuh Rp8.461,93 Triliun per Agustus 2024

Rabu, 18 September 2024 | 15:31 WIB KEBIJAKAN MONETER

BI Turunkan Suku Bunga Acuan Menjadi 6 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN