Ilustrasi BI.
JAKARTA, DDTCNews – Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional akan makin terakselerasi pada tahun depan. Akselerasi ditopang dari faktor domestik.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan prospek perekonomian nasional akan lebih cerah pada tahun depan. Menurutnya, dampak dari perbaikan infrastruktur dan reformasi kebijakan baru akan terasa signifikan pada 2020.
“Optimisme tidak berhenti di 2019, justru ekonomi akan lebih kencang di 2020 dan seterusnya,” katanya dalam sebuah seminar, Kamis (28/2/2019).
Menurutnya, manfaat pembangunan infrastruktur dalam 4 tahun terakhir akan terasa dalam jangka menengah dan panjang. Pembangunan tersebut akan menjadi tulang punggung bagi perekonomian nasional.
Reformasi kebijakan yang telah dilakukan, sambung Perry, juga menjadi faktor pendukung akselerasi ekonomi pada 2020. Pelaku usaha, disebutnya, sudah menyesuaikan dengan perubahan kebijakan yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun bank sentral.
“Perbaikan infrastruktur dan reformasi kebijakan akan memberi dampak kepada iklim investasi dan meningkatkan produktivitas. Itu akan mendorong pola pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat,” tandasnya.
Sementara untuk tahun ini, Perry menyebutkan gerak ekonomi cenderung moderat. Hitungan BI, pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 5,2%. Pertumbuhan tersebut akan ditopang pertumbuhan konsumsi rumah tangga yang diperkirakan mencapai 5,5%. Investasi juga diproyeksikan masih akan tumbuh sebesar 6,7%.
“Outlook ekonomi tahun ini optimis di 5,2% sampai 5,3%. Yang jadi fokus stabilitas eksternal. Itu bagaimana terus mengendalikan CAD [current account deficit] dan menaikkan surplus dari neraca modal,” terangnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.