KEBIJAKAN PAJAK

Bertemu Para Pelaku Usaha Kawasan Berikat, DJP Jelaskan Hal Ini

Redaksi DDTCNews | Selasa, 28 Juli 2020 | 13:46 WIB
Bertemu Para Pelaku Usaha Kawasan Berikat, DJP Jelaskan Hal Ini

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama saat memberikan paparan dalam acara 'Sosialisasi Fasilitas Pajak dalam Rangka Penanganan COVID-19' yang digelar Selasa (28/7/2020).

JAKARTA, DDTCNews—Ditjen Pajak (DJP) terus melakukan sosialisasi insentif pajak yang baru diperbarui melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 86/2020. Kali ini, otoritas menyasar para pelaku usaha kawasan berikat.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas DJP Hestu Yoga Saksama mengatakan sosialisasi ini turut melibatkan Ditjen Bea Cukai yang banyak bersinggungan dengan pelaku usaha kawasan berikat.

“Insentif pajak kepada pelaku usaha kawasan berikat ini diakomodasi dalam PMK 44/2020 dan kami menerima masukan jika masih sedikit dari para pelaku usaha kawasan berikat yang memanfaatkan insentif pajak,” katanya, Selasa (28/7/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Hestu memastikan penyebaran informasi terkait dengan insentif kepada pengusaha kawasan berikat tidak hanya berhenti pada kegiatan sosialisasi. DJP juga menjanjikan pendampingan dari awal hingga pelaporan realisasi.

Menurutnya, pendampingan diperlukan karena para pelaku usaha kawasan berikat tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Untuk itu, unit vertikal DJP akan menjadi lapisan terdepan untuk mengawal pelaku usaha kawasan berikat memanfaatkan insentif.

"Kami terbuka melakukan pendampingan bukan hanya di kantor pusat, tetapi juga di Kanwil dan KPP dengan menggelar sosialisasi lagi. Buat kelas pajak untuk membantu dunia usaha terutama kawasan berikat bisa memanfaatkan insentif," tutur Hestu.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Kawasan Berikat Ade Sudrajat mengapresiasi langkah DJP dan DJBC menggelar sosialisasi insentif fiskal bagi pelaku usaha kawasan berikat.

Menurutnya, insentif tersebut cukup memberikan angin segar bagi pelaku usaha kawasan berikat di tengah tekanan pandemi Covid-19 yang menyebabkan volume ekspor turun dan sulitnya mendapatkan bahan baku produksi dari luar negeri.

“Covid ini sangat berdampak kepada anggota karena banyak pembayaran ekspor yang ditunda. Insentif ini menjadi harapan kami dan ke depannya komunikasi diharapkan bisa lebih intens dengan DJP, terutama di daerah,” ujarnya. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN