PEREKONOMIAN DUNIA

Bersiap! Sri Mulyani Sebut Ancaman Resesi dan Inflasi Bisa Sampai 2024

Dian Kurniati | Rabu, 19 Oktober 2022 | 13:41 WIB
Bersiap! Sri Mulyani Sebut Ancaman Resesi dan Inflasi Bisa Sampai 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kanan) dan Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi menghadiri pelantikan anggota dewan pengawas dan anggota badan pelaksana Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/10/2022). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan ancaman resesi dan kenaikan inflasi global dapat berlanjut hingga 2 tahun ke depan.

Sri Mulyani mengatakan risiko yang dihadapi negara-negara dunia kini bergeser dari pandemi menjadi gejolak ekonomi. Menurutnya, risiko yang menantang harus diwaspadai semua negara, termasuk Indonesia.

"Ini adalah konteks yang sedang dan akan terus kita kelola hari ini dan tahun 2023, dan bahkan kemarin pembahasan persoalan kompleks ini akan berlanjut pada 2024," katanya, Rabu (19/10/2022).

Baca Juga:
Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Sri Mulyani mengatakan dunia sedang menghadapi gejolak ekonomi akibat inflasi yang melonjak, pengetatan likuiditas dan kenaikan suku bunga, potensi krisis utang global, serta potensi stagflasi. Kondisi inilah yang membuat negara G-20 membahas mengenai global jaring pengamanan sektor keuangan atau financial safety net.

Dia menilai saat ini sudah banyak negara yang mengalami lonjakan inflasi sehingga melakukan langkah pengetatan likuiditas dan menaikkan suku bunga. Kondisi ini menyebabkan volatilitas pasar keuangan global, arus keluar modal, serta pelemahan nilai tukar dan lonjakan biaya utang.

Persoalan selanjutnya, muncul potensi krisis keuangan global karena banyak negara memiliki rasio utang tinggi di atas 60%-100% PDB. Hal itu menyebabkan lebih dari 60 negara berisiko mengalami gagal bayar utang atau default.

Baca Juga:
Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

"Akan banyak negara yang akan masuk dalam krisis default sehingga yang kemudian muncul dalam bentuk krisis ekonomi," ujarnya.

Sri Mulyani menyebut semua kondisi tersebut akan membuat perekonomian global makin rumit. Langkah pemulihannya juga lebih sulit lantaran ruang kebijakan fiskal dan moneter makin terbatas karena sudah digunakan sejak krisis keuangan global pada 2008-2009, dan puncaknya untuk menangani pandemi Covid-19.

Berbagai lembaga kemudian merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi global secara tajam. Misalnya di Amerika Serikat, pelemahan ekonomi diperkirakan terjadi pada 2022 dan 2023, bahkan resesi bukan menjadi hal yang tidak mungkin.

Baca Juga:
Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Situasi serupa juga terjadi di kawasan Eropa dan China. Dalam konteks Indonesia, Sri Mulyani meyakinkan pemerintah akan terus mewaspadai risiko global meski pertumbuhan ekonomi pada 2022 dan 2023 masih diprediksi tumbuh di atas 5%.

"Kita tahu bahwa external factor menjadi sangat dominan dan ini tentu mempengaruhi bagaimana kinerja ekonomi kita," imbuhnya. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Jelang Diumumkan BPS, Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di 2024

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 15:30 WIB PMK 118/2024

Isi Materi Keberatan Sama dengan MAP, Ini yang Bisa Dilakukan WP

Senin, 27 Januari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Trump Tarik AS dari Kesepakatan Pajak Global, Ini Kata Sri Mulyani

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Segera Bebaskan Uang Tip dari Pajak Penghasilan

Senin, 27 Januari 2025 | 13:30 WIB PMK 117/2024

Sri Mulyani Atur Ulang Ketentuan Penghapusan Piutang Pajak

Senin, 27 Januari 2025 | 13:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kategorisasi Kuasa dan Wakil Wajib Pajak di Coretax DJP

Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6