PP 91/2021

Beli Sukuk, Keuntungannya Kena Pajak? Simak Lagi Aturannya

Redaksi DDTCNews | Senin, 05 September 2022 | 15:55 WIB
Beli Sukuk, Keuntungannya Kena Pajak? Simak Lagi Aturannya

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Penghasilan berupa bunga obligasi yang diterima wajib pajak dalam negeri dan badan usaha tetap (BUT) akan dikenai pajak penghasilan (PPh) final sebesar 10% dari dasar penganaan pajak (DPP). Hal ini mencakup keuntungan dari surat berharga syariah atau sukuk.

Peraturan Pemerintah (PP) 91/2021 mengatur bahwa obligasi yang dimaksud mencakup surat utang, surat utang negara, dan obligasi derah yang berjangka waktu lebih dari 12 hari yang diterbitkan pemerintah dan non-pemerintah. Selain itu, obligasi di atas termasuk juga surat utang yang diterbitkan berdasarkan prinsip syariah seperti sukuk.

"[Ini] sesuai dengan Pasal 1 dan 2 PP 91/2021," cuit akun @kring_pajak, dikutip Senin (5/9/2022).

Baca Juga:
Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sementara itu, bunga obligasi sendiri didefinisikan sebagai imbalan yang diterima pemegang obligasi dalam bentuk bunga, ujrah/fee, bagi hasil, margin, penghasilan lain sejenisnya, dan/atau diskonto.

Kemudian Pasal 2 PP 91/2021 juga mengatur tentang dasar pengenaan PPh. Untuk bunga obligasi dengan kupon, DPP-nya sebesar jumlah bruto sesuai dengan masa kepemilikan obligasi.

Pasal 4 beleid yang sama menambahkan, PPh yang bersifat final tersebut dipotong oleh penerbit obligasi atau kustodian agen pembayaran yang ditunjuk. PPh final juga dipotong oleh perusahaan efek, dealer, bank, dana pensiun, atau reksa dana selaku pedagang perantasa dan/atau pembeli atas bunga yang diterima penjual obligasi.

Baca Juga:
Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Namun, perlu dicatat bahwa dalam hal bunga obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah ditatausahakan melalui Bank Indonesia Scriptless Securities Settlement System, PPh final disetor sendiri oleh penerima penghasilan.

Sebagai informasi, pemerintah kembali menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) ritel seri sukuk Ritel 017 (SR017) dengan imbal hasil atau kupon sebesar 5,9% per tahun.

SR017 ditawarkan mulai 19 Agustus hingga 14 September 2022. Penerbitannya ditetapkan pada 21 September 2022 dengan bentuk tanpa warkat serta dapat diperdagangkan di pasar sekunder.

SR017 dapat diperdagangkan setelah melewati holding period selama 3 kali pembayaran kupon atau sampai dengan 10 Desember 2022. Kupon SR017 dibayarkan pada tanggal 10 setiap bulannya. Tanggal pembayaran kupon pertama akan dilakukan pada 10 Oktober 2022. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

NPWP OP Baru Terdaftar di 2025, Lapor SPT-nya Nanti 2026 Pakai Coretax

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:35 WIB KOTA BATAM

Begini Strategi Pemkot Optimalkan Pajak Reklame pada Tahun Ini

Minggu, 02 Februari 2025 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Siapa Saja Sih, yang Bisa Ditunjuk Jadi PIC di Coretax? Ini Jawabnya

Minggu, 02 Februari 2025 | 08:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Resmi Mulai Kenakan Bea Masuk Atas Barang Kanada, Meksiko, China