PMK 164/2023

Beli dari WP OP UMKM, Pemotong Pajak Harus Buat Bukti Potong Nihil

Muhamad Wildan | Sabtu, 20 Januari 2024 | 16:30 WIB
Beli dari WP OP UMKM, Pemotong Pajak Harus Buat Bukti Potong Nihil

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Pemotong/pemungut pajak yang melakukan pembelian dari wajib pajak orang pribadi UMKM yang menunjukkan surat pernyataan bahwa omzetnya belum melebihi Rp500 juta tetap harus membuat bukti potong.

Walau tidak ada PPh final UMKM 0,5% yang dipotong/dipungut atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak orang pribadi UMKM dengan omzet belum melebihi Rp500 juta, pemotong/pemungut pajak tetap harus membuat bukti potong/pungut nihil.

"Atas transaksi pembelian barang dan penjualan barang atau penyerahan jasa yang dikecualikan dari pemotongan atau pemungutan PPh ..., pemotong atau pemungut PPh tetap menerbitkan bukti pemotongan atau pemungutan PPh dengan nilai PPh nihil," bunyi Pasal 8 ayat (5) PMK 164/2023, dikutip Sabtu (20/1/2024).

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Pemotong/pemungut pajak juga wajib melaporkan bukti potong/pungut dengan nilai PPh nihil tersebut dalam SPT Masa PPh Unifikasi. SPT Masa tersebut harus disampaikan ke DJP paling lambat 20 hari setelah berakhirnya masa pajak.

Contoh, Tuan R melakukan penjualan 20 unit televisi dengan senilai Rp100 juta ke Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Tangerang pada April 2024. Pada bulan tersebut, peredaran bruto Tuan R belum melebihi Rp500 juta.

Tuan R menyampaikan surat pernyataan sebagai pengganti surat keterangan (suket) kepada Diskominfo Kota Tangerang yang menyatakan omzet tidak melebihi Rp500 juta. Oleh karena Tuan R menyampaikan surat pernyataan, Diskominfo tidak melakukan pemotongan pajak dan menerbitkan bukti potong PPh dengan nilai PPh nihil.

Baca Juga:
Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Untuk diketahui, wajib pajak orang pribadi UMKM dengan omzet belum melebihi Rp500 juta perlu menyampaikan surat pernyataan ketika melakukan penjualan ke pemotong/pemungut pajak. Surat tersebut diperlukan agar wajib pajak orang pribadi UMKM tidak dikenai pemotongan/pemungutan PPh final.

Surat pernyataan dibuat sendiri oleh wajib pajak menggunakan format yang terlampir dalam PMK 164/2023. Sesuai dengan format tersebut, penyalahgunaan surat pernyataan bakal menimbulkan konsekuensi hukum.

"Saya bersedia menerima akibat hukum apabila ternyata di kemudian hari surat pernyataan ini terbukti tidak benar, termasuk penerapan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yang berlaku," bunyi contoh format surat pernyataan dalam Lampiran C PMK 164/2023. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:30 WIB PER-8/PJ/2022

Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB KEPATUHAN PAJAK

Punya Usaha Kecil-kecilan, Perlu Bayar Pajak Enggak Sih?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN