Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah menyodorkan rencana target penerimaan pajak pada 2024 senilai Rp1.986,9 triliun atau tumbuh 9,3% dari outlook tahun senilai Rp1.818,2 triliun.
Target tersebut mengambil porsi sekitar 71,4% dari usulan target pendapatan negara dalam RAPBN 2024 senilai Rp2.781,3 triliun. Sebagai perbandingan, outlook penerimaan pajak pada 2023 diproyeksi menyumbang porsi sebesar 68,9% dari pendapatan negara.
“Pada tahun 2024, penerimaan pajak diproyeksikan akan tetap tumbuh positif seiring dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi, meskipun masih akan menghadapi beberapa tantangan,” tulis pemerintah dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2024, dikutip pada Kamis (17/8/2023).
Target penerimaan pajak dalam RAPBN 2024 senilai Rp1.986,9 triliun terdiri atas pajak penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan bangunan (PBB), serta pajak lainnya. Berikut perinciannya:
Pemerintah mengatakan ada beberapa kondisi yang akan turut memengaruhi penerimaan pajak pada 2024. Pertama, risiko perlambatan ekonomi global dan volatilitas harga komoditas utama.
Kedua, perubahan struktur perekonomian yang mengarah pada digitalisasi, industrialisasi, dan ekonomi hijau. Ketiga, pemenuhan target penerimaan untuk mendukung agenda Pembangunan. Keempat, keberlanjutan pelaksanaan reformasi perpajakan.
Dalam dokumen Nota Keuangan dan RAPBN 2024, pemerintah juga menjabarkan 5 dukungan kebijakan teknis pada 2024. Kebijakan teknis ini mendukung sejumlah kebijakan umum terkait dengan perpajakan. Adapun dukungan kebijakan teknis pajak pada 2024 diarahkan untuk:
Sebagai informasi, setelah disampaikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada DPR, RAPBN 2024 akan dibahas sebelum ditetapkan menjadi UU APBN 2024. Simak ‘Siklus Perumusan sampai Pelaksanaan APBN di Indonesia Tiap Tahun’ (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.