DAMPAK VIRUS CORONA

Begini Langkah Singapura Mencegah Resesi

Redaksi DDTCNews | Jumat, 21 Februari 2020 | 21:00 WIB
Begini Langkah Singapura Mencegah Resesi

Dua orang berolahraga lari dilatari lanskap Singapura. (Ilustrasi)

SINGAPURA, DDTCNews—Pemerintah Singapura mengklaim masih memiliki beberapa penyangga keuangan untuk mendukung perekonomian, jika langkah-langkah lain diperlukan untuk membantu bisnis guna mengatasi wabah virus corona saat ini.

“Apa yang kami lakukan adalah mempersiapkan berdasarkan apa yang akan berlangsung beberapa bulan, dan untuk memastikan kami bisa menstabilkan dan mendukung bisnis selama periode itu," kata Indranee Rajah, Menteri Kedua Singapura untuk Keuangan dan Pendidikan, Jumat (21/2/2020).

Pemerintah Singapura telah menyisihkan Sin$5,6 miliar dalam anggaran terbarunya untuk membantu bisnis, pekerja, dan rumah tangga menghadapi pukulan ekonomi dari penyebaran virus corona yang disebut dengan COVID-19.

Baca Juga:
Tarif PPN RI Dibandingkan dengan Singapura-Vietnam, DJP Buka Suara

Pengeluaran yang direncanakan itu diharapkan berkontribusi pada defisit anggaran sebesar Sin$10,95 miliar, rekor defisit terdalam Singapura dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah itu sekitar 2,1% dari produk domestik bruto Jiran tersebut.

Teorinya, negara-kota kaya di Asia Tenggara itu dapat mendanai defisit yang lebih besar karena telah mengumpulkan surplus besar dari anggaran tahun-tahun sebelumnya. Dalam konstitusi Singapura, pendapatan dan pengeluaran pemerintah harus seimbang selama 5 tahun.

Sejak 2016, Pemerintah Singapura telah mengakumulasi surplus anggaran Sin$ 18,67 miliar. Anggaran untuk tahun 2020 adalah yang kelima sebelum siklus pemilihan umum berikutnya. Pemilihan umum Singapura berikutnya dijadwalkan pada April 2021.

Baca Juga:
Insentif Pajak Family Office di Malaysia Akan Diumumkan Kuartal I/2025

Sebelum anggaran Singapura terbaru diumumkan pada Selasa (18/2/2020), ekonom senior di pialang Maybank Kim Eng Chua Hak Bin mengatakan sudah menjadi kebiasaan pemerintah untuk mentransfer sebagian dari akumulasi surplus ke cadangan.

Singapura sendiri telah mengonfirmasi sebagai salah satu negara dengan jumlah kasus virus corona tertinggi di luar China. Pada Kamis (20/2/2020), negara tersebut mengonfirmasi 85 kasus, 37 di antaranya dikeluarkan dari rumah sakit.

Singapura telah dipilih beberapa analis sebagai salah satu yang paling rentan secara ekonomi terhadap penyebaran virus, mengingat hubungan ekonomi yang erat dengan China. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong juga menyarankan Singapura tidak dapat mengesampingkan resesi.

Baca Juga:
Pajak Minimum Global Diterapkan 2025, Singapura Rombak Aturan Insentif

Pemerintah awal pekan ini menurunkan perkiraan pertumbuhan untuk tahun 2020 dari antara 0,5% dan 2,5% menjadi antara -0,5% dan 1,5%. Rajah mengatakan kemungkinan resesi di Singapura tergantung pada berapa lama wabah saat ini berlangsung.

“Kami masih memiliki beberapa penyangga jika diperlukan tindakan tambahan untuk mengatasi situasi ini. Sulit mengatakan apakah akan ada resesi karena jika situasi ini diselesaikan, katakanlah, 2-3 bulan, maka apa yang Anda lihat adalah rebound tajam,” kata Indranee seperti dilansir www.cnbc.com. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?