PERTUMBUHAN EKONOMI

Begini Kata Panglima TNI Soal Ekonomi Global

Redaksi DDTCNews | Senin, 07 November 2016 | 12:01 WIB
Begini Kata Panglima TNI Soal Ekonomi Global

Panglima TNI Gatot Nurmantyo (tengah) dan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi. (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews - Kondisi perekonomian global yang kini melemah, membuat Indonesia menjadi incaran banyak negara. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya alam dan energi yang berpotensi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Panglima TNI Gatot Nurmantyo mengatakan penerimaan negara yang berasal dari sektor pajak perlu ditingkatkan. Indonesia punya kekayaan yang akan membuat negara lain iri dengan sumber daya yang tersebar di seluruh wilayah NKRI.

"Urat nadi Indonesia berada di pajak, 72% pemasukan negara berasal dari pajak. Sumber daya alam dan energi seharusnya bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kondisi ekonomi nasional," tegasnya di kantor Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Senin (7/11).

Baca Juga:
The Fed Turunkan Suku Bunga, Sri Mulyani Harap Ekonomi Makin Positif

Menurut Gatot, dampak dari lemahnya kondisi global tersebut telah membuat kegiatan ekspor dan impor turut melemah. Sejalan dengan itu, aktivitas jual beli juga mengalami penurunan, padahal Indonesia sudah jadi negara dengan kepercayaan konsumen nomor 3 di dunia.

Namun, Gatot mengakui Indonesia merupakan negara yang kuat dan kaya yang seharusnya dapat dibergunakan oleh pemerintah, terutama dalam menggenjot penerimaan.

"Saya harap jajaran DJP harus kejar terus penerimaan pajak supaya kita kuat dibandingkan dengan negara lain," tutupnya usai memberikan wawasan kebangsaan di Jakarta tadi pagi. (Gfa)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 20 September 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

The Fed Turunkan Suku Bunga, Sri Mulyani Harap Ekonomi Makin Positif

Jumat, 20 September 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

APBN 2025 Disusun Siap Hadapi Gejolak Geopolitik, Ini Kata Sri Mulyani

Minggu, 01 September 2024 | 15:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kelas Menengah Indonesia Turun, Jokowi: Problem di Hampir Semua Negara

Rabu, 28 Agustus 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen Tak Cukup Bawa Indonesia Jadi Negara Maju

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU