KEBIJAKAN MONETER

Begini Alasan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Angka 3,5 Persen

Muhamad Wildan | Kamis, 21 Juli 2022 | 15:45 WIB
Begini Alasan BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di Angka 3,5 Persen

Ilustrasi. Petugas menyusun tumpukan uang di Cash Pooling Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (23/6/2022). Dewan Gubernur Bank Indonesia pada Juli 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5 persen. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU

JAKARTA, DDTCNews - Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan atau BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 3,5%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan keputusan tersebut diambil sejalan dengan masih rendahnya inflasi inti pada saat ini. Pada Juni 2022, inflasi tahunan mencapai 4,35% dengan inflasi inti tercatat 2,63%.

"Keputusan ini konsisten dengan perkiraan inflasi inti yang masih terjaga di tengah risiko dampak perlambatan ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri," katanya, Kamis (21/7/2022).

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Inflasi kelompok harga pangan bergejolak terpantau naik akibat tingginya harga pangan global dan terganggunya pasokan akibat cuaca. Begitu juga dengan inflasi kelompok harga diatur pemerintah yang relatif tinggi akibat inflasi angkutan udara dan energi.

Ke depan, inflasi pada level konsumen diperkirakan meningkat seiring dengan kenaikan harga energi dan pangan global. Inflasi 2022 diperkirakan akan melampaui level 4% dan baru akan kembali dalam sasaran 2%-4% pada 2023.

Sementara itu, BI memperkirakan ekonomi domestik akan terus membaik seiring dengan peningkatan konsumsi, investasi nonbangunan, serta kinerja ekspor pada kuartal II/2022.

Baca Juga:
‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Berbagai indikator seperti indeks keyakinan konsumen, hasil survei penjualan eceran, dan purchasing managers' index (PMI) mengindikasikan berlanjutnya pemulihan ekonomi. Permintaan ekspor juga lebih tinggi dari perkiraan, khususnya untuk komoditas batu bara, logam, dan besi baja.

Namun, BI tetap mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi global dapat memberikan dampak terhadap ekspor. Menurut BI, kenaikan inflasi juga memiliki potensi menahan konsumsi.

"Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ekonomi 2022 diperkirakan bisa ke bawah dalam kisaran proyeksi BI pada 4,5% hingga 5,3%," ujar Perry. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini