LAPORAN WORLD BANK

Beda dengan EoDB, B-Ready World Bank Tak Cantumkan Ranking per Negara

Muhamad Wildan | Jumat, 01 November 2024 | 16:30 WIB
Beda dengan EoDB, B-Ready World Bank Tak Cantumkan Ranking per Negara

JAKARTA, DDTCNews - Tak seperti laporan Ease of Doing Business (EoDB), laporan Business Ready (B-Ready) tidak mencantumkan skor agregat dan ranking kemudahan berusaha dari yurisdiksi yang tercakup.

Menurut World Bank, skor agregat dan ranking yurisdiksi dihapus lalu digantikan dengan skor yang terperinci pada 3 pilar dan 10 aspek perekonomian yang dinilai.

"Hal ini memberikan pemahaman yang mendalam terkait dengan lingkungan bisnis yang unik pada setiap yurisdiksi," tulis World Bank, dikutip pada Jumat (1/11/2024).

Baca Juga:
Ada Prioritas Lain, Menko AHY: Anggaran IKN Bakal Disesuaikan

Tiga pilar yang dinilai tersebut antara lain kerangka regulasi (regulatory framework), layanan publik (public services), dan efisiensi operasional (operational efficiency). Pilar kerangka regulasi menilai kualitas regulasi, seperti transparansi, kejelasan, prediktabilitas, dan beban regulasi.

Sementara itu, pilar layanan publik menilai terkait dengan infrastruktur dan program yang disediakan pemerintah, sedangkan pilar efisiensi operasional menilai mengenai kualitas implementasi regulasi dan layanan publik.

Selanjutnya, 10 aspek perekonomian yang dinilai dalam B-Ready antara lain pendaftaran bisnis (business entry), lokasi bisnis (business location), layanan utilitas (utility services), ketenagakerjaan (labor).

Baca Juga:
Perkuat Logistik Nasional, Pemerintah Siapkan Revisi Dua Aturan Ini

Kemudian, layanan jasa keuangan (financial services), perdagangan internasional (international trade), perpajakan (taxation), penyelesaian sengketa (dispute resolution), persaingan pasar (market competition), dan kepailitan (business insolvency).

Meski laporan B-Ready tak menampilkan skor agregat yang diperoleh setiap yurisdiksi, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM dalam penghitungan mandirinya mencatat Indonesia memperoleh skor agregat 63.

"Kalau diurut, kita berada di peringkat 20 dari 50 negara yang disurvei pada tahap pertama [B-Ready 2024]. Dari 3 pilar, kita unggul di regulatory framework. Jadi, di regulasinya," ujar Dendy Apriandi, Direktur Deregulasi Penanaman Modal BKPM.

Baca Juga:
Indikator B-Ready, Cakupan Penilaian Atas Aspek Pajak Diperluas

Sebagai informasi, B-Ready merupakan indikator kemudahan berusaha yang dirilis oleh World Bank guna menggantikan indikator sebelumnya, EoDB.

Dalam aspek perpajakan, Indonesia memperoleh skor 59,91, lebih tinggi dari rata-rata (53,5) dan median (55,65) pada 50 negara dalam laporan B-Ready 2024. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 01 November 2024 | 15:00 WIB APBN 2025

Ada Prioritas Lain, Menko AHY: Anggaran IKN Bakal Disesuaikan

Jumat, 01 November 2024 | 14:00 WIB SISTEM LOGISTIK NASIONAL

Perkuat Logistik Nasional, Pemerintah Siapkan Revisi Dua Aturan Ini

Jumat, 01 November 2024 | 13:30 WIB LAPORAN WORLD BANK

Indikator B-Ready, Cakupan Penilaian Atas Aspek Pajak Diperluas

BERITA PILIHAN
Jumat, 01 November 2024 | 16:30 WIB LAPORAN WORLD BANK

Beda dengan EoDB, B-Ready World Bank Tak Cantumkan Ranking per Negara

Jumat, 01 November 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Industri Non-Pionir Tetap Bisa Ajukan Tax Holiday, Asal Penuhi Hal Ini

Jumat, 01 November 2024 | 15:30 WIB PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

DJPb Klaim Sumbangan Pajak dari Pergelaran MotoGP Cukup Signifikan

Jumat, 01 November 2024 | 15:00 WIB APBN 2025

Ada Prioritas Lain, Menko AHY: Anggaran IKN Bakal Disesuaikan

Jumat, 01 November 2024 | 14:00 WIB SISTEM LOGISTIK NASIONAL

Perkuat Logistik Nasional, Pemerintah Siapkan Revisi Dua Aturan Ini

Jumat, 01 November 2024 | 13:49 WIB HUT KE-17 DDTC

Temu Kontributor Buku DDTC: Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 01 November 2024 | 13:30 WIB LAPORAN WORLD BANK

Indikator B-Ready, Cakupan Penilaian Atas Aspek Pajak Diperluas

Jumat, 01 November 2024 | 13:00 WIB KP2KP SINJAI

WP Datangi Kantor Pajak, Bingung Pulihkan Database e-Faktur Hilang

Jumat, 01 November 2024 | 12:30 WIB KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Selain Adakan Pemutihan, Pemda Perpanjang Jatuh Tempo Pembayaran PBB