KEBIJAKAN KEPABEANAN

Barang Kiriman PMI Tertahan di Pelabuhan, Begini Penjelasan DJBC

Dian Kurniati | Selasa, 14 November 2023 | 13:00 WIB
Barang Kiriman PMI Tertahan di Pelabuhan, Begini Penjelasan DJBC

Ilustrasi. (foto: hasil tangkapan layar Instagram @bcperak)

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) menegaskan barang impor yang dikirim oleh pekerja migran Indonesia (PMI) tidak akan ditahan apabila dokumennya sudah lengkap.

Kantor DJBC Tanjung Perak menjelaskan barang kiriman PMI yang tertahan di pelabuhan biasanya terjadi karena dokumen impornya tidak lengkap. Oleh karena itu, pihak importir atau kuasa importir perlu segera melengkapi dokumen impor yang dibutuhkan.

"Barang tertahan di Pelabuhan Tanjung Perak karena pihak importir/kuasa importir belum menyerahkan [dokumen impornya] ke DJBC," bunyi keterangan foto yang diunggah akun Instagram @bcperak, dikutip pada Selasa (14/11/2023).

Baca Juga:
Catat! Pengkreditan Pajak Masukan yang Ditagih dengan SKP Tak Berubah

Kantor DJBC Tanjung Perak menyatakan ketentuan impor barang kiriman dilaksanakan berdasarkan PMK 96/2023 s.t.d.d PMK 111/2023. Dalam prosedur penanganan impor barang kiriman, DJBC juga bakal melibatkan kewenangan banyak pihak.

Saat barang tiba, ada kewajiban untuk menyampaikan dokumen manifes. Penimbunan barang baru akan dilakukan setelah manifes disetujui DJBC.

Setelahnya, importir/kuasa importir harus mengajukan dokumen impor atau consignment note (CN) secara online.

Baca Juga:
Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

DJBC akan melakukan pemeriksaan pabean atas impor barang kiriman secara selektif berdasarkan manajemen risiko. Jika perlu dilakukan pemeriksaan fisik, DJBC akan memeriksa dengan didampingi importir/kuasa importir.

Agar semua proses importasi barang kiriman PMI berjalan lancar, DJBC mengimbau importir/kuasa importir segera mengajukan dokumen impor.

"Kepala Kantor DJBC Tanjung Peran mengimbau seluruh perusahaan jasa titipan untuk segera mengajukan dokumen impor atau CN beserta kelengkapan dan rekomendasi larangan dan/atau pembatasan jika ada," bunyi unggahan Kantor DJBC Tanjung Perak. (rig)

https://www.instagram.com/p/CzlHHtJhd_4/

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak