KABUPATEN JEMBER

Bapenda Naikkan Beban PBB, Petani Bisa Ajukan Pengurangan Tarif

Muhamad Wildan | Senin, 15 Juli 2024 | 11:00 WIB
Bapenda Naikkan Beban PBB, Petani Bisa Ajukan Pengurangan Tarif

Seorang petani mengairi sawah miliknya dengan pompa air di Ngandong, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Senin (24/6/2024). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/Spt.

JEMBER, DDTCNews - Kenaikan ketetapan pajak bumi dan bangunan (PBB) yang signifikan atas sawah di Kabupaten Jember mendapatkan keluhan dari kelompok petani.

Plt Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Jember Hendra Surya Putra menjelaskan terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan PBB, salah satunya ialah banyaknya tunggakan PBB tahun pajak sebelumnya yang belum dilunasi.

Bila wajib pajak tak mampu melunasi PBB yang terutang, wajib pajak bisa menyampaikan keberatan dan mengajukan tarif khusus. "Nanti akan kami sesuaikan dengan kategori dan tarifnya," katanya, dikutip pada Senin (15/7/2024).

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Hendra menuturkan keringanan bisa diberikan mengingat pertanian dan peternakan memang bisa dikenai tarif khusus. Namun, perlu dicatat, pengajuan tarif khusus tersebut harus dilakukan di Kantor Bapenda Kabupaten Jember, bukan di desa atau kelurahan.

Jika keberatan diterima, lanjutnya, tarif PBB akan dipangkas hingga kurang dari setengah dibandingkan dengan tarif pada tahun lalu.

"Ini kemudahan yang diberikan pemerintah daerah. Kami siap memfasilitasi," ujar Hendra seperti seperti dilansir jatimpos.co.

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Sesuai dengan Pasal 41 ayat (2) UU 1/2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (HKPD), tarif PBB atas lahan produksi pangan dan ternak ditetapkan lebih rendah dibanding tarif PBB untuk lahan lainnya.

Hingga 12 Juli 2024, Bapenda Kabupaten Jember telah menerima 1.018 pengajuan keberatan, pengurangan, dan pembatalan. Dari total tersebut, sebanyak 1.009 atau 99,11% telah dikabulkan. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Prabowo Kembali Lantik Pejabat Negara, Ada Raffi Ahmad dan Gus Miftah