INVESTASI ASING

Bangun Banten, Australia Teken MoU

Redaksi DDTCNews | Senin, 10 Oktober 2016 | 14:33 WIB
Bangun Banten, Australia Teken MoU

JAKARTA, DDTCNews – Australia Indonesia Business Council (AIBC) hari ini menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan Banten Global Development (BGD), salah satunya untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) 1.350 megawatt di Banten.

Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Babar Suharso mengatakan pembangunan kawasan industri dan pelabuhan akan menjadi agenda utama AIBC.

Cukup banyak potensi yang bisa dikembangkan di Banten. Melalui penandatanganan nota kesepahaman, Banten akan mengalami sejumlah pembangunan yang akan dibantu oleh Australia,” ujarnya di Jakarta, (10/10).

Baca Juga:
Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Penandatanganan MoU tersebut menjadi gerbang kedatangan investor Australia untuk menanamkan modalnya di Banten. Selain membahas pembangunan PLTG 1.350 megawatt, isi dari MoU tersebut juga mengatur rencana kerjasama membangun kawasan industri dan pelabuhan terpadu.

Babar berharap Australia mampu melihat sektor lain yang juga menjadi potensi di Banten. Menurutnya, perjanjian tersebut menjadi suatu fase awal pembangunan yang direncanakan oleh pemerintah untuk membangun Banten.

“Kami sangat mengharapkan investasi tidak berhenti hanya di sini, mungkin bisa investasi di luar MoU. Masih banyak potensi di Banten,” ucapnya.

Saat ini, Australia sudah mensosialisasikan substansi MoU tersebut kepada sejumlah pengusaha besar di Australia. Sosialisasi tersebut mendapatkan respon yang positif. (Gfa)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Hilirisasi Kelapa Perlu Dukungan Insentif Fiskal, Apa Saja?

Minggu, 20 Oktober 2024 | 12:00 WIB PROVINSI BANTEN

Hingga 21 Desember, Pemprov Beri Pemutihan Pajak Kendaraan dan BBNKB

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu