Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.
JAKARTA, DDTCNews - Menteri Investasi/ Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengeklaim mampu merealisasikan investasi senilai Rp558,7 triliun yang sebelumnya mangkrak.
Bahlil mengatakan ketika dirinya pertama kali menjabat, terdapat Rp708 triliun potensi investasi yang tak kunjung direalisasikan akibat beragam hambatan.
"Sisanya [Rp149,3 triliun] karena pandemi Covid-19 dan perusahaan-perusahaan itu mundur. Ini laporan saya kepada publik. Bukan kita tidak mengeksekusi, tetapi memang perusahaannya mengalami problem internal karena Covid-19 dan segala macam," ujar Bahlil, Rabu (24/1/2024).
Contoh rencana investasi yang sempat mangkrak tetapi akhirnya dapat direalisasikan adalah pabrik petrokimia yang beroperasi di Cilegon, Banten. Menurut Bahlil, proyek ini sempat mangkrak sejak 2016. Namun, proyek akhirnya bisa dimulai pada 2022.
Nilai investasi pabrik petrokimia di Cilegon mencapai Rp59,4 triliun dan ditargetkan mulai beroperasi pada Maret 2025. Pabrik tersebut akan menghasilkan 17 produk yang bisa diekspor ataupun menjadi substitusi impor.
"Itu saya diwarisi oleh pemimpin terdahulu saya untuk saya selesaikan, tetapi tidak boleh kita marah karena kepemimpinan republik ini berkelanjutan. Jadi saya melanjutkan untuk memperbaiki," ujar Bahlil.
Selanjutnya, rencana investasi yang sempat mangkrak selama beberapa tahun tidak terrealisasi adalah proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung Cirata. PLTS yang diklaim sebagai yang terbesar di Asia Tenggara ini sempat mangkrak selama 5 tahun.
"Ada juga pabrik semen yang ada di Kalimantan Timur. Itu juga Alhamdulillah sudah produksi," ujar Bahlil. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.