INFLASI

Awal Puasa, BPS Sebut Inflasi April Justru Menurun

Dian Kurniati | Senin, 04 Mei 2020 | 13:30 WIB
Awal Puasa, BPS Sebut Inflasi April Justru Menurun

Ilustrasi. (foto: bigstock)

JAKARTA, DDTCNews—Di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada April 2020 hanya sebesar 0,08% atau lebih rendah ketimbang April 2019 sebesar 0,44%.

Kepala BPS Suhariyanto menilai awal bulan puasa ini tak sampai menimbulkan kenaikan harga secara signifikan, meski pada saat bersamaan pandemi virus Corona juga masih terjadi saat ini.

“Di bulan puasa dan Idul Fitri biasanya inflasinya naik karena permintaan masyarakat pada barang dan jasa, tapi tahun ini melemah,” katanya melalui konferensi video, Senin (4/5/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Suhariyanto menyebut inflasi tertinggi disumbang dari kelompok perawatan pribadi dan lainnya dengan andil 0,07% dan inflasi 1,2%. Kenaikan inflasi disumbang oleh naiknya harga emas di sejumlah wilayah yang dipantau BPS.

Pada kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi 0,09% dengan andil 0,02%. Inflasi itu misalnya terjadi pada bawang merah dengan andil 0,08%, dan gula pasir 0,02%.

Di sisi lain, beberapa bahan makanan mengalami penurunan harga atau deflasi, seperti cabai merah dengan andil 0,08%, daging ayam ras 0,05%, serta bawang putih 0,02%. Adapun pada kelompok kesehatan, terjadi inflasi 0,23% dengan andil 0,01%.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Sementara pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, terjadi inflasi 0,09% dengan andil 0,02%. Pada kelompok pengeluaran perlengkapan peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga terjadi inflasi 0,09% dengan andil 0,01%.

Kelompok transportasi justru mengalami deflasi sebesar 0,42% dengan andil negatif 0,05%. “Ini karena adanya PSBB, larangan mudik, sehingga permintaan ke jasa angkutan udara mengalami penurunan,” ujar Suhariyanto.

Demikian pula pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan yang terjadi deflasi 0,09% dengan andil negatif 0,01%. Deflasi ini disebabkan penurunan harga telepon seluler, serta penurunan tarif panggilan telepon dari beberapa provider besar.

Baca Juga:
Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Jika dilihat berdasarkan komponennya, inflasi bulan April 2020 yang besar 0,08% terjadi karena inflasi inti 0,17% dan andil 0,11%. Sedangkan komponen harga diatur pemerintah mengalami deflasi 0,14% dengan andil negatif 0,02%.

Sementara pada komponen harga bergejolak, terjadi deflasi 0,09% dengan andil negatif 0,01 persen. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN