PROVINSI DKI JAKARTA

Asyik, Tagihan PBB di Jakarta Tahun Ini Berdasarkan NJOP 2019

Muhamad Wildan | Selasa, 27 April 2021 | 13:00 WIB
Asyik, Tagihan PBB di Jakarta Tahun Ini Berdasarkan NJOP 2019

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.

JAKARTA, DDTCNews – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan mengenakan tagihan pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun ini dengan berdasarkan nilai jual objek pajak (NJOP) PBB 2019, bukan NJOP PBB 2021.

Keringanan pembayaran PBB dari Anies tersebut diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) 20/2021 yang diundangkan pada 7 April 2021. Dalam pergub tersebut, nilai PBB-P2 pada tahun ini dikenakan berdasarkan NJOP 2019.

"Pengenaan PBB ... diberikan secara otomatis melalui sistem kepada wajib pajak orang pribadi atau badan," bunyi Pasal 2 ayat (2) Pergub 20/2021, dikutip Selasa (27/4/2021).

Baca Juga:
Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Selanjutnya, Anies juga menetapkan aturan khusus atas objek PBB berupa rumah yang mendapatkan fasilitas PBB berdasarkan Pergub 41/2019. Bagi penerima fasilitas Pergub 41/2019, PBB atas rumah dikenakan berdasarkan ketetapan pajak 2018.

Kebijakan pengenaan PBB berdasarkan NJOP 2019 dan pengenaan PBB atas rumah menggunakan ketetapan pajak 2018 merupakan kelanjutan dari kebijakan yang telah dikeluarkan pada tahun sebelumnya, yakni Pergub 30/2020.

Apabila dibandingkan, isi dari Pergub 20/2021 dan Pergub 30/2020 kurang lebih sama. Satu-satunya perbedaan antara Pergub 20/2021 dan Pergub 30/2020 adalah mengenai bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB).

Baca Juga:
9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Pada Pasal 3 Pergub 20/2021, ditegaskan penghitungan NJOP yang menjadi dasar pengenaan BPHTB adalah NJOP 2021.

Anis menyebutkan kebijakan pengenaan PBB berdasarkan NJOP 2019 dikeluarkan demi mendukung pemulihan ekonomi dan juga mendorong wajib pajak PBB untuk membayar pajak tepat waktu pada masa pandemi Covid-19.

"Untuk mendukung pemulihan ekonomi ... maka dianggap perlu untuk melanjutkan kebijakan insentif perpajakan daerah berupa pengenaan berdasarkan NJOP tahun sebelumnya sebagaimana telah diatur dalam Pergub 30/2020," bunyi bagian pertimbangan Pergub 20/2021.

Dikeluarkannya Pergub 20/2021 juga merupakan upaya Pemprov DKI dalam mematuhi Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) 1/2020 yang mengamanatkan upaya percepatan penanganan Covid-19 di lingkungan pemda. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?