RAPBN 2019

Asumsi Rupiah Tambah Lemah, Postur Sementara APBN Batal Diketok

Redaksi DDTCNews | Senin, 15 Oktober 2018 | 19:22 WIB
Asumsi Rupiah Tambah Lemah, Postur Sementara APBN Batal Diketok

Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. 

JAKARTA, DDTCNews – Badan Anggaran DPR batal menetapkan postur sementara APBN 2019 karena asumsi nilai tukar rupiah kembali berubah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali mengusulkan perubahan asumsi nilai tukar rupiah dari Rp14.500 menjadi Rp15.000 per dolar Amerika Serikat (AS). Usulan ini membuat rencana penetapan postur sementara pada hari ini, Senin (15/10/2018) dibatalkan.

“Masalah kurs rupiah belum ada kesepakatan di antara anggota. Oleh karena itu rapat diskors hingga besok (Selasa, 16/10/2018) pukul 14.00 WIB,” kata pimpinan Badan Anggaran DPR Said Abdullah dalam rapat tersebut.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Pelemahan asumsi nilai tukar rupiah ini berpotensi mengubah beberapa postur anggaran. Sri Mulyani memproyeksi ada kenaikan penerimaan negara dari Rp2.154,5 triliun menjadi Rp2.165,1 triliun. Khusus penerimaan perpajakan naik dari Rp1.764,2 triliun menjadi Rp1.786,4 triliun.

“Pendapatan negara naik Rp10,35 triliun dengan rincian PPh migas naik Rp2,2 trilun dan PNBP naik Rp8,15 triliun,” papar mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Anggota Banggar dari Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam mengatakan usulan perubahan yang diajukan terkait nilai tukar kali ini sangat signifikan. Pemerintah, sambungnya, harus memberikan gambaran secara lengkap berbagai dampak yang ditimbulkan dari pelemahan rupiah ini.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

“Pemerintah harus menjelaskan secara lengkap bagaimana efeknya pada pertumbuhan ekonomi misalnya. Kemudian, apakah perubahan ini akan memukul penerimaan pajak?” tutur Ecky.

Kurs tengah (Jisdor) Bank Indonesia pada hari ini dipatok senilai Rp15.246 per dolar AS, melemah dibandingkan akhir pekan lalu Rp15.194 per dolar AS. Di pasar spot, rupiah diperdagangkan di level Rp15.220 per dolar AS, melemah dari penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.197 per dolar AS. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN