Menteri Keuangan Sri Mulyani (kiri) berbincang dengan Ketua Banggar DPR Said Abdullah (kiri) sebelum dimulainya rapat kerja dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (19/5/2022). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah mengusulkan perubahan asumsi harga minyak mentah Indonesia (Indonesian crude price/ICP) pada APBN 2022.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mengatakan perubahan asumsi harga ICP perlu dilakukan sejalan dengan kenaikan harga minyak global. Tak hanya asumsi ICP, kenaikan harga komoditas nantinya juga bakal berdampak pada perubahan postur APBN.
"Karena pangkal persoalan utama dimulai dari harga minyak dunia, maka dasar perubahan pertama yang harus kita lakukan pada APBN 2022 adalah perubahan asumsi ICP," katanya dalam pembukaan rapat kerja Banggar DPR bersama Menteri Keuangan, Kamis (19/5/2022).
Said mengatakan Banggar DPR mengadakan rapat kerja hari ini setelah menerima usulan perubahan asumsi ICP dan postur APBN dari pemerintah pada 17 Mei 2022. Dia menyebut pemerintah mengusulkan perubahan asumsi harga ICP dari US$63 per barel menjadi kisaran US$95-US$105 per barel.
Menurutnya, konsekuensi dari perubahan asumsi harga ICP yakni peningkatan belanja subsidi dan kompensasi energi. Pemerintah pun memperkirakan penambahan subsidi BBM, elpiji, dan listrik akan mencapai Rp74,9 triliun.
Selain itu, ada kebutuhan untuk menambah biaya kompensasi atas harga BBM senilai Rp234 triliun dan kompensasi atas tarif listrik senilai Rp41 triliun.
Said menjelaskan harga ICP telah melonjak drastis dari asumsi awal yang ditetapkan dalam APBN 2022. Sejalan dengan itu, nilai tukar rupiah juga dibayangi pergeseran dari asumsi dalam APBN, walaupun depresiasinya terhadap dolar AS masih kecil.
"Perubahan ICP berkonsentrasi lebih lanjut pada postur APBN. Hal inilah yang menyebabkan kedaruratan pada APBN 2022," ujarnya. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.