KPP PRATAMA SINGKAWANG

Antisipasi Antrean Usahawan Lapor SPT Tahunan, KPP Ini Bentuk Satgas

Redaksi DDTCNews | Kamis, 16 Februari 2023 | 17:30 WIB
Antisipasi Antrean Usahawan Lapor SPT Tahunan, KPP Ini Bentuk Satgas

Ilustrasi.

SINGKAWANG, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Singkawang membentuk satuan tugas (satgas) khusus guna mengantisipasi potensi penumpukan antrean wajib pajak yang ingin melaporkan SPT Tahunan.

Kepala Seksi Pelayanan KPP Pratama Singkawang Ika Priatiningsih mengatakan satgas SPT Tahunan merupakan tim yang dibentuk setiap tahun. Salah satu hasil kerja dari satgas ini adalah menjadwalkan pegawai untuk menjadi petugas tambahan peneliti SPT Tahunan.

“KPP sudah membentuk satgas dan menyusun jadwal piket petugas tambahan. Langkah ini menjadi salah satu bentuk persiapan kami menyambut momentum pelaporan SPT Tahunan,” katanya dikutip dari situs web DJP, Kamis (16/2/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Ika menjelaskan petugas piket tambahan sudah menjalankan tugas sejak awal Januari. Dia berharap kehadiran petugas tambahan tersebut dapat mengantisipasi penumpukan antrean di tempat pelayanan terpadu (TPT) di kantor pajak.

Sementara itu, petugas Helpdesk KPP Pratama Singkawang Dion Maruli mengatakan masyarakat yang datang ke KPP untuk melaporkan SPT Tahunan mulai banyak. Setidaknya, lebih dari 10 wajib pajak mengantre per harinya.

"Rata-rata yang datang ke KPP adalah wajib pajak usahawan. Selain lapor, mereka juga berkonsultasi terkait dengan penghitungan penghasilan dengan PTKP baru senilai Rp500 juta sebagaimana diatur dalam UU HPP,” tuturnya.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Sebagai informasi, SPT Tahunan wajib pajak pribadi harus disampaikan paling lambat 3 bulan setelah akhir tahun pajak atau pada 31 Maret. Adapun wajib pajak badan harus menyampaikan SPT Tahunan paling lambat 4 bulan setelah akhir tahun pajak atau 30 April.

Keterlambatan penyampaian SPT Tahunan oleh wajib pajak orang pribadi bakal dikenai sanksi denda senilai Rp100.000. Adapun wajib pajak badan yang terlambat menyampaikan SPT Tahunan bakal dijatuhi denda senilai Rp1 juta. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja