Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
Suasana belajar mengajar di sekolah dasar (Foto: DDTCNews)
MAKASSAR, DDTCNews –Anggaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Makassar dipangkas Rp71,3 miliar pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Perubahan 2016. Pemangkasan anggaran ini berlaku baik untuk program pendidikan dasar, menengah, dan sarana prasarana.
Perinciannya, anggaran program wajib belajar 9 tahun dipangkas dari Rp55,55 miliar menjadi Rp30,17 miliar, sedangkan untuk pendidikan menengah dikurangi dari Rp39,68 miliar menjadi Rp11,19 miliar. Adapun, anggaran sarana prasarana juga dipotong dari Rp26,8 miliar menjadi Rp9,23 miliar.
Anggota Banggar DPRD Kota Makassar Mario David mengatakan dewan masih akan membahas apa dampak dari pemangkasan anggaran t.ersebut. Namun, pemotongan anggaran tetap dilakukan untuk menyiasati penerimaan yang menyusut.
“Kami masih melihat bagaimana ini, apa saja dampaknya, kami masih akan bahas. Itu kan usulan dari pemerintah. Memang itu pengurangan yang cukup besar. Kalau anggaran untuk pembangunan fisik menang akan kita kurangi. Tapi ini nanti kita lihat,” ujarnya, Jumat (30/9).
Lebih lanjut Mario berjanji akan meninjau ulang perihal kebenaran pengurangan yang terjadi di dinas pendidikan apalagi dana tersebut memang diperuntukkan untuk program wajib belajar untuk sekolah di Makassar.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi D DPRD Makassar Mudzakkir Ali Djamil enggan berkomentar banyak atas rencana pemotongan itu. “Kami harus lihat satu per satu tetapi secara menyeluruh. Tidak bisa kalau dilihat sepotong-sepotong,” ujarnya seperti dilansir rakyatku.com. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.