INGGRIS

Amankan Penerimaan, Tarif Dua Jenis Pajak Ini Bakal Dinaikkan

Redaksi DDTCNews | Senin, 31 Agustus 2020 | 09:49 WIB
Amankan Penerimaan, Tarif Dua Jenis Pajak Ini Bakal Dinaikkan

Ilustrasi. (DDTCNews)

LONDON, DDTCNews—Pemerintah Inggris mempertimbangkan serangkaian kenaikan tarif pajak untuk memperbaiki anggaran negara yang banyak terkuras untuk penanganan pandemi Covid-19.

Menteri Keuangan Inggris Rishi Sunak mengatakan beberapa jenis pajak perlu ditingkatkan tarifnya dalam rangka meningkatkan penerimaan negara. Setidaknya dua jenis pajak menjadi kandidat untuk dikerek tarifnya, yakni PPh badan dan pajak capital gain.

"Beberapa pajak perlu dinaikkan dalam jangka menengah," kata Sunak, Senin (31/8/2020).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Otoritas fiskal memproyeksikan kenaikan tarif pajak akan meningkatkan penerimaan sebesar £20-£30 miliar dalam satu tahun. Perubahan kebijakan ini akan diumumkan dalam siklus pengelolaan anggaran pemerintah Inggris pada musim gugur 2020.

Rencana kenaikan tarif PPh badan menjadi salah satu pertimbangan karena penetapan beban pajak korporasi sebesar 19% masih di bawah rata-rata global. Jika tidak ada aral melintang, tarif PPh badan akan dinaikkan menjadi 24%.

Kenaikan tarif PPh Badan tersebut akan meningkatkan pendapatan negara menjadi sebesar £12 miliar atau setara dengan Rp208 triliun tahun depan dan naik menjadi £17 miliar untuk tahun fiskal 2023-2024.

Baca Juga:
Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

Pemerintah juga mempertimbangkan untuk memotong alokasi belanja untuk menekan utang pemerintah sebesar £2 triliun. Besaran utang tersebut telah digunakan pemerintah untuk memberikan stimulus fiskal dan subsidi gaji untuk pekerja.

“Salah satu alokasi belanja yang akan dipotong adalah pengurangan bantuan luar negeri,” sebut Sunak.

Sementara itu, Direktur Institute for Fiscal Studies Paul Johnson mengatakan terlalu dini bagi pemerintah untuk meningkatkan tarif pajak. Menurutnya, situasi perekonomian masih diliputi ketidakpastian bukan hanya karena pandemi Covid-19.

Baca Juga:
Ramai Lapor ke Otoritas, WP di Negara Ini Muak dengan Tax Evasion

Ketidakpastian datang dari proses cerai Inggris dari Uni Eropa yang hingga saat ini belum dicapai kesepakatan perdagangan menjelang berakhirnya periode transisi Brexit rampung akhir tahun ini.

Selain itu, pemerintah juga masih dituntut untuk memberikan banyak stimulus. Salah satunya desakan untuk memperpanjang skema subsidi gaji pekerja yang akan berakhir pada Oktober 2020.

"Trik yang mereka (pemerintah) butuhkan dalam anggaran tahun ini adalah meningkatkan stimulus yang tepat sasaran dan bukan sebaliknya (menaikkan pajak)," tutur Johnson seperti dilansir Gulf Today. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Minggu, 20 Oktober 2024 | 14:00 WIB HONG KONG

Negara Ini Bakal Pangkas Tarif Bea Masuk Minuman Beralkohol

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja