ADMINISTRASI PAJAK

Alasan Skema PPh Final UMKM 0,5 Persen Punya Batas Waktu, Ini Kata DJP

Muhamad Wildan | Selasa, 28 November 2023 | 16:00 WIB
Alasan Skema PPh Final UMKM 0,5 Persen Punya Batas Waktu, Ini Kata DJP

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menegaskan skema PPh final UMKM dengan tarif 0,5% atas omzet hanya bisa dimanfaatkan untuk jangka waktu tertentu.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Ditjen Pajak (DJP) Dwi Astuti mengatakan pembatasan pemanfaatan skema PPh final UMKM diperlukan agar wajib pajak UMKM tersebut baik kelas dan berkembang jadi wajib pajak besar.

"Selama jangka waktu tersebut kami terus berupaya mendampingi para wajib pajak UMKM untuk dapat berkembang, salah satunya melalui program kami yang disebut business development service (BDS)," katanya, dikutip pada Selasa (28/11/2023).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Sesuai dengan PP 23/2018 yang telah diperbarui dengan PP 55/2022, wajib pajak orang pribadi atau wajib pajak badan dalam negeri berhak membayar pajak menggunakan skema PPh final UMKM sepanjang omzetnya tidak lebih dari 4,8 miliar dalam 1 tahun pajak.

Bagi wajib pajak badan berbentuk PT, skema PPh final UMKM dapat dimanfaatkan selama 3 tahun pajak. Untuk wajib pajak badan berbentuk koperasi, CV, firma, BUMDes/BUMDesma, dan PT perseorangan, skema PPh final UMKM dapat dimanfaatkan selama 4 tahun.

Wajib pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha UMKM diberikan kesempatan untuk memanfaatkan skema PPh final selama 7 tahun.

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Jangka waktu ini dihitung sejak wajib pajak terdaftar. Namun, khusus bagi wajib pajak orang pribadi yang terdaftar sejak sebelum 2018, jangka waktu pemanfaatan skema PPh final UMKM dihitung sejak 2018.

"Misal, tuan A sebagai wajib pajak orang pribadi terdaftar pada 2015, dia bisa menggunakan fasilitas tarif PPh final 0,5% mulai dari 2018 hingga 2024. Contoh laim Tuan B terdaftar pada 2020, dia bisa memanfaatkan tarif PPh final 0,5% mulai 2020 hingga 2026," ujar Dwi.

Setelah berakhirnya jangka waktu tersebut, wajib pajak dengan kemauannya dapat memilih untuk melakukan penghitungan normal menggunakan tarif Pasal 17 UU PPh atau menggunakan norma penghitungan penghasilan neto (NPPN).

Baca Juga:
‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Jika memilih menggunakan NPPN, wajib pajak orang pribadi cukup mengalikan peredaran bruto dengan norma yang ditetapkan untuk setiap jenis usaha atau pekerjaan bebasnya. Dalam hal memakai NPPN, wajib pajak orang pribadi cukup membuat pencatatan.

Skema penghitungan penghasilan neto menggunakan NPPN dapat dimanfaatkan dalam hal omzet wajib pajak orang pribadi tidak melebihi Rp4,8 miliar meski jangka waktu skema PPh final UMKM sudah berakhir. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini