EKONOMI MAKRO

Agustus 2016, Indonesia Deflasi 0,02%

Redaksi DDTCNews | Kamis, 01 September 2016 | 17:39 WIB
Agustus 2016, Indonesia Deflasi 0,02% Ilustrasi. (Foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pada Agustus 2016 terjadi deflasi 0,02% setelah bulan sebelumnya atau Juli 2016 mengalami inflasi 0,69%. Dengan begitu, tingkat inflasi tahun kalender (Januari-Agustus 2016) mencapai 1,74%.

Kepala BPS Suryamin menyatakan deflasi itu terjadi lantaran penurunan harga yang ditunjukkan turunnya beberapa indeks kelompok pengeluaran, seperti bahan makanan 0,68%, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 1,02%.

“Sedangkan, kelompok pengeluaran yang mengalami inflasi di antaranya: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,41%; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,41%;, kelompok sandang 0,4%; kelompok kesehatan 0,39%; dan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 1,18%,” ujarnya, Kamis (1/9) seperti dilansir laman Sekretariat Kabinet.

Baca Juga:
Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga di antaranya, tarif angkutan antar kota, tarif angkutan udara, ayam ras, wortel, tomat, sayur, jeruk, bawang merah, beras, daging sapi, bayam, apel, dan tarif pulsa telepon.

Sementara, komoditas yang mengalami kenaikan harga meliputi, tarif listrik, cabai merah, uang sekolah SMP, uang sekolah SMA, tarif kontrak rumah, emas, perhiasan, uang sekolah SD, mie, nasi dengan lauk, dan uang kuliah di perguruan tinggi.

Suryamin juga menjelaskan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Umum Nonmigas atau indeks harga grosir/agen pada Agustus 2016 naik 0,36% dari bulan sebelumnya. Kenaikan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian yang mencapai 2,76%.

IHPB bahan bangunan/konstruksi di bulan Agustus 2016 naik 0,13% dari bulan sebelumnya akibat kenaikan harga komoditas batu hias dan batu bangunan sebesar 1,49%, tanah urug 1%, pasir 0,81%, batu bata 0,48% dan kloset, wastafel dan sejenisnya 0,43%. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 02 Desember 2024 | 11:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi November 2024 Sebesar 1,55%, Masih Didorong Rokok dan Beras

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:30 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Klaim Airlangga Soal Inflasi Rendah: Berdampak Bagus untuk Ekonomi

Senin, 07 Oktober 2024 | 09:05 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Demi Industri Pionir, Periode Tax Holiday Dipastikan akan Diperpanjang

Minggu, 06 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Sri Mulyani Sebut Deflasi Berdampak Positif ke Daya Beli Masyarakat

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?