Sejumlah pedagang mulai berjualan di lapak sayur bangunan baru Pasar Sentral Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis (7/9/2023). Pemerintah Kota Gorontalo mulai merelokasi pedagang ke bangunan baru Pasar Sentral yang memiliki kapasitas 1.019 ruang dagang untuk tempat berjualan pakaian, sayur, daging, rempah, buah dan lainnya. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/rwa.
JAKARTA, DDTCNews - Bank Indonesia (BI) memprediksi kinerja penjualan eceran secara tahunan pada Agustus 2023 tetap kuat. Hal itu tercermin dari indeks penjualan riil (IPR) Agustus 2023 sebesar 204,4, tumbuh 1,3% (year on year/yoy).
BI mengungkapkan penjualan eceran yang kuat, salah satunya, didorong oleh naiknya permintaan selama libur nasional HUT ke-78 RI pada 17 Agustus lalu.
"Tetap kuatnya penjualan eceran, utamanya didorong oleh subkelompok sandang yang meningkat, serta perbaikan kelompok bahan bakar kendaraan bermotor, perlengkapan rumah tangga lainnya, barang lainnya, serta suku cadang aksesori," tulis BI dalam laporannya, dikutip pada Selasa (21/9/2023).
Secara bulanan, penjualan eceran diproyeksikan tumbuh positif sebesar 0,5% (bulan ke bulan/mtm). Kinerja ini lebih baik jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 8,8% (mtm).
Perkembangan ini terutama didorong oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta suku cadang dan aksesori yang meningkat, serta perlengkapan rumah tangga lainnya yang tetap kuat sejalan dengan kenaikan permintaan berkenaan dengan hari libur nasional.
Pada Juli 2023, IPR tercatat sebesar 203,3 atau secara tahunan tumbuh positif sebesar 1,6% (yoy). Perkembangan ini didukung oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta subkelompok sandang yang tetap tumbuh positif.
Secara bulanan, penjualan eceran mengalami kontraksi pertumbuhan sebesar 8,8% (mtm), terutama dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kontraksi, serta kelompok bahan bakar kendaraan bermotor yang tumbuh melambat sejalan dengan normalisasi aktivitas masyarakat setelah periode liburan sekolah dan cuti bersama Iduladha 1444 H.
Dari sisi harga, responden memprakirakan tekanan inflasi pada Oktober 2023 dan Januari 2024 meningkat. Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Oktober 2023 dan Januari 2024 sesuai pola musiman, masing-masing tercatat sebesar 118,7 dan 134,0, lebih tinggi dari periode sebelumnya yang sebesar 115,9 dan 130,0. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.