AMERIKA SERIKAT

Ada Konflik Rusia-Ukraina, IMF: Dampak Ekonomi Bisa Jangka Panjang

Redaksi DDTCNews | Minggu, 20 Maret 2022 | 14:00 WIB
Ada Konflik Rusia-Ukraina, IMF: Dampak Ekonomi Bisa Jangka Panjang

Ilustrasi.

WASHINGTON D.C, DDTCNews - International Monetary Fund (IMF) menyebut konflik Rusia-Ukraina akan memengaruhi seluruh ekonomi global dalam jangka panjang.

IMF mengatakan konflik tersebut akan meningkatkan harga makanan dan energi, memicu inflasi, dan mengikis nilai pendapatan, mengganggu perdagangan, pasokan makanan, sampai dengan transaksi keuangan.

"Konflik Rusia-Ukraina ini merupakan pukulan besar bagi ekonomi global karena akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dan menaikkan harga barang-barang," kata IMF seperti dilansir trtworld.com, Minggu (20/3/2022).

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Tak hanya itu, IMF juga memperkirakan konflik Rusia-Ukraina juga mengikis kepercayaan bisnis dan memicu ketidakpastian bagi para investor sehingga dapat memicu arus keluar modal dari pasar negara berkembang.

Alhasil, IMF juga merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini dari sebelumnya 4,4% secara tahunan (year on year/yoy).

IMF juga memperkirakan negara-negara yang merupakan mitra dagang Rusia atau Ukraina akan merasakan tekanan ekonomi yang lebih besar di antaranya Afrika Sub-Sahara, Amerika Latin, hingga Asia Tengah.

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Afrika Timur dan Afrika Tengah diperkirakan mengalami kelangkaan pangan. Mesir yang selama ini mengimpor 80% gandum dari Rusia juga berpotensi mengalami krisis pangan, termasuk Ukraina pun akan menghadapi kelangkaan pangan.

Di sisi lain, negara-negara di kawasan Eropa akan mendapatkan gangguan dalam perdagangan impor gas alam serta minyak.

Di wilayah Asia dampak terbesar akan dirasakan oleh negara-negara di ASEAN, India, dan ekonomi perbatasan termasuk beberapa Kepulauan Pasifik. IMF memperkirakan alokasi subsidi bahan bakar akan meningkat sejalan dengan kenaikkan harga minyak global. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN