PENGAWASAN PAJAK

Ada CRM, Pengawasan Wajib Pajak UMKM Bakal Dilakukan Lebih Detail

Muhamad Wildan | Rabu, 03 Agustus 2022 | 18:00 WIB
Ada CRM, Pengawasan Wajib Pajak UMKM Bakal Dilakukan Lebih Detail

Perajin menyelesaikan pembuatan batik tulis di kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Senin (25/7/2022). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) akan melakukan pengawasan secara lebih mendetail terhadap wajib pajak pelaku UMKM.

Peningkatan pengawasan terhadap UMKM dimungkinkan dengan adanya dashboard kegiatan perpajakan UMKM dan penggunaan compliance risk management (CRM).

"Salah satu bentuknya dengan menganalisis penempatan data populasi wajib pajak yang memanfaatkan ketentuan PP 23/2018 yang memiliki omzet di bawah Rp4,8 miliar," tulis DJP dalam buku CRM-BI Langkah Awal Menuju Data Driven Organization, dikutip Rabu (3/8/2022).

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Melalui data populasi wajib pajak yang membayar pajak dengan skema PPh final PP 23/2018, account representative (AR) diharapkan dapat lebih optimal dalam memantau kelayakan wajib pajak UMKM yang memanfaatkan skema pembayaran pajak tersebut.

Menurut DJP, sebelumnya kelayakan wajib pajak yang memanfaatkan skema PPh final UMKM masih sulit dideteksi karena data populasi wajib pajak masih belum tersedia.

Untuk diketahui, skema PPh final UMKM dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak yang memiliki omzet maksimal senilai Rp4,8 miliar dalam 1 tahun. Dengan skema ini, wajib pajak cukup membayar PPh final dengan tarif sebesar 0,5% dari peredaran bruto.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Pembayaran pajak menggunakan skema PPh final UMKM dapat dimanfaatkan oleh wajib pajak orang pribadi selama 7 tahun pajak. Bagi wajib pajak badan berupa CV, koperasi, dan firma, skema PPh final UMKM dapat dimanfaatkan selama 4 tahun pajak.

Bila wajib pajak badan adalah berbentuk PT, skema PPh final UMKM hanya dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kewajiban pajak selama 3 tahun pajak saja.

Khusus bagi wajib pajak orang pribadi yang membayar pajak menggunakan skema PPh final UMKM, UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) memberikan fasilitas omzet bebas pajak sebesar Rp500 juta.

Dengan demikian, wajib pajak orang pribadi UMKM yang omzetnya tak mencapai Rp500 juta tidak perlu membayar PPh final UMKM atas penghasilan dari usaha yang diterima. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Minggu, 20 Oktober 2024 | 07:30 WIB PER-8/PJ/2022

Usai Setor PPh Final PHTB, WP Jangan Lupa Ajukan Penelitian Formal

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN