Ilustrasi. Suasana lengang kawasan Jalan Sudirman saat pelaksanaan PPKM Darurat di Jakarta, Senin (5/7/2021). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/pras.
JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah mengoreksi proyeksi pertumbuhan ekonomi sepanjang 2021 menjadi berkisar 3,7%-4,5%, lebih rendah dari perkiraan sebelumnya 4,3%-5,3%.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan koreksi itu dilakukan dengan memperhatikan perkembangan penyebaran Covid-19 beberapa waktu terakhir. Tercapainya target pertumbuhan ekonomi, sambungnya, sangat tergantung pada penanganan pandemi Covid-19.
"Range pertumbuhan ekonomi 3,7%-4,5% itu tergantung kondisi penanganan varian Delta ini," katanya melalui konferensi video, Senin (5/7/2021).
Airlangga mengatakan proyeksi tersebut telah mempertimbangkan sejumlah kebijakan pengendalian pandemi Covid-19. Misalnya, kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat di Jawa-Bali dan perpanjangan PPKM berskala mikro di luar Jawa-Bali.
Setelah mengalami kontraksi 0,74% pada kuartal I/2021, Airlangga memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal II/2021 akan mencapai 7%. Dia meyakini kebijakan PPKM darurat belum berpengaruh pada perekonomian karena baru dimulai pada 3 Juli 2021.
Sementara pada kuartal III/2021, ekonomi diperkirakan melambat pada kisaran 3,7%-4%. Pertumbuhan pada kuartal tersebut tetap akan ditopang kinerja ekspor dan belanja pemerintah meskipun dari sisi produksi dan konsumsi terdampak PPKM darurat.
Adapun pada kuartal IV/2021, Airlangga optimistis ekonomi akan pulih seiring dengan penanganan pandemi Covid-19.
"Diharapkan penanganan Covid-19 bisa ditangani di minggu kedua Agustus agar confident masyarakat bisa pulih," ujarnya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.