KANWIL DJP SUMSEL BABEL

7 KPP Lakukan Sita Serentak Aset Wajib Pajak

Muhamad Wildan | Jumat, 30 Juli 2021 | 14:57 WIB
7 KPP Lakukan Sita Serentak Aset Wajib Pajak

Ilustrasi. 

PALEMBANG, DDTCNews - Sebanyak 7 Kantor Pelayanan Pajak (KPP) pada Kantor Wilayah (Kanwil) Ditjen Pajak (DJP) Sumatra Selatan dan Kepulauan Bangka Belitung (Sumsel Babel) melakukan penyitaan secara serentak.

Kegiatan sita serentak dilakukan terhadap 9 wajib pajak yang tercatat masih memiliki tunggakan hingga Rp27,5 miliar. Dari penyitaan tersebut, 7 KPP menyita 8 rekening bank, uang tunai, 1 mobil, dan 1 tanah/bangunan senilai lebih dari Rp677,4 juta.

“[Kegiatan sita serentak adalah] upaya untuk memberi efek jera terhadap wajib pajak yang memiliki tunggakan pajak agar segera memenuhi kewajibannya," tulis Kanwil DJP Sumsel Babel dalam keterangan resminya, dikutip pada Jumat (30/7/2021).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Adapun ketujuh KPP yang dimaksud adalah KPP Madya Palembang, KPP Pratama Baturaja, KPP Pratama Lahat, KPP Pratama Lubuk Linggau, KPP Pratama Kayuagung, KPP Pratama Pangkal Pinang, dan KPP Pratama Bangka.

Sita serentak yang dilakukan 7 KPP pada Kanwil DJP Sumsel Babel merupakan kegiatan ketiga yang dilaksanakan pada 2021. Penyitaan yang dilakukan oleh Kanwil DJP Sumsel babel dilaksanakan berdasarkan UU Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP).

Sesuai dengan Pasal 12 UU PPSP, penyitaan dapat dilakukan bila penanggung pajak tidak melunasi utang pajak dalam jangka waktu yang ditetapkan, yakni 2 kali 24 jam setelah surat paksa diberitahukan kepada penanggung pajak.

Baca Juga:
Pemeriksa dan Juru Sita Pajak Perlu Punya Keterampilan Sosial, Kenapa?

Barang yang disita oleh juru sita pajak akan dijadikan sebagai jaminan untuk melunasi utang pajak. Bila dalam 14 hari setelah penyitaan utang pajak tak kunjung dilunasi, barang sitaan tersebut dapat dilelangotoritas pajak.

Dengan penagihan melalui sita serentak ini, Kanwil DJP Sumsel Babel berharap wajib pajak makin sadar untuk memenuhi kewajiban pajaknya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Senin, 21 Oktober 2024 | 12:30 WIB KPP PRATAMA NATAR

Kurang Kooperatif, Saldo Rekening Penunggak Pajak Dipindahbukukan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN