REFORMA AGRARIA

5 Juta Sertifikat Tanah Butuh Anggaran Lebih

Redaksi DDTCNews | Jumat, 05 Mei 2017 | 15:41 WIB
5 Juta Sertifikat Tanah Butuh Anggaran Lebih

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan telah sepakat untuk menambah anggaran Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) dalam pengadaan 5 juta sertifikat tanah untuk melaksanakan reforma agraria. Rencananya, anggaran tersebut akan cair pada Juni 2017.

Menteri ATR Sofyan Djalil meminta Menteri Keuangan agar pencairan anggaran bisa dilakukan lebih awal sebelum pembahasan APBNP pada September 2017. Menurutnya percepatan pencairan anggaran tersebut disebabkan adanya kesenjangan waktu antara pemetaan pengaturan pendaftaran sertifikat dengan pembagian sertifikat.

"Menkeu sudah sepakat mungkin Juni akan diberikan anggaran tambahan. Target kami memang 5 juta, tapi tidak semua harus dari APBN. Sudah ada dana CSR, dana APBD, dan insentif masyarakat sendiri," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta, Kamis (4/5).

Baca Juga:
Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Reforma agraria ditargetkan untuk mampu mensertifikasi 5 juta tanah, namun anggaran yang dipatok dalam APBN 2017 sangat kurang untuk menjangkaunya. Sofyan menilai anggaran yang dipatok dalam APBN 2017 hanya mampu menerbitkan 2 juta sertifikat tanah saja.

Sebelumnya, Kementerian Keuangan menjadwalkan pencairan anggaran tersebut agar bisa dimasukkan dalam APBN-Perubahan 2017. Namun dalam APBN 2017, pemerintah menjatah anggaran untuk sertifikasi tanah senilai Rp1,4 triliun.

"Jika anggaran baru bisa cair pada bulan September, maka nantinya akan sangat terlambat. Itu artinya, kami harus sudah yakinkan ke Menko dan Menkeu, kami butuh anggaran lebih awal. Tapi Ibu Menkeu sudah punya komitmen," pungkasnya.

Reforma agraria menjadi program yang diprioritaskan oleh pemerintah dengan mengesampingkan atau menunda pemberlakuan pengenaan pajak progresif pada tanah yang dinilai tidak produktif. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:30 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kembali Dilantik Jadi Menkeu, Begini Pesan Sri Mulyani kepada Jajaran

Senin, 21 Oktober 2024 | 16:15 WIB KABINET MERAH PUTIH

Anggito: Belum Ada Pembagian Tugas yang Formal Antar Wamenkeu

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN