KEBIJAKAN PAJAK

33 RUU Disepakati Masuk Prolegnas 2021, RUU KUP Termasuk

Redaksi DDTCNews | Selasa, 23 Maret 2021 | 17:15 WIB
33 RUU Disepakati Masuk Prolegnas 2021, RUU KUP Termasuk

Ketua Baleg Supratman Andi Agtas dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/3/2021).

JAKARTA, DDTCNews – Rapat Paripurna DPR menyetujui 33 Rancangan Undang-Undang (RUU) yang telah dibahas Badan Legislasi (Baleg) masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) Prioritas 2021.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengetuk palu persetujuan Prolegnas Prioritas 2021 dan Prolegnas 2020-2024 setelah mendengarkan persetujuan anggota parlemen atas laporan Ketua Baleg Supratman Andi Agtas.

"Saatnya ambil keputusan apakah kita dapat menyetujui laporan Ketua Baleg atas Prolegnas Prioritas 2021 dan Prolegnas 2020-2024," katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/3/2021).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Pembahasan Prolegnas Prioritas 2021 pada tahap awal menerima 61 RUU. Total RUU tersebut terdiri dari 42 RUU yang menjadi usulan DPR, fraksi, anggota DPR dan masyarakat. Sementara itu, 13 RUU diusulkan pemerintah dan 6 RUU usulan DPD RI.

Dari 61 RUU yang masuk tersebut kemudian disaring Baleg menggunakan lima parameter dengan persetujuan Kemenkumham dan DPD. Pertama, RUU yang sudah masuk dalam tahap pembicaraan Tingkat I. Kedua, RUU yang menunggu Surat Presiden (Surpres).

Ketiga, RUU yang telah selesai dilakukan harmonisasi, pembulatan dan pemantapan konsepsi oleh Baleg DPR. Keempat, RUU yang sudah tersedia naskah akademik dan draf RUU. Kelima, RUU usulan baru yang masuk dalam Prolegnas 2020-2024 yang memenuhi urgensi tertentu.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

"Hasil raker dengan Menkumham telah memutuskan dan menyepakati hasil penyusunan dan pembahasan Prolegnas RUU Prioritas 202 dan evaluasi Prolegnas 2020-2024," tutur Ketua Baleg Supratman Andi Agtas.

Hasil Raker Baleg tersebut menyepakati mendorong 33 RUU masuk dalam Prolegnas RUU Prioritas 2021. Perinciannya sebanyak 21 RUU merupakan usulan DPR, 10 RUU diusulkan pemerintah dan dua RUU menjadi usulan DPD.

Salah satu perubahan penting dalam Raker tersebut adalah menarik RUU Pemilu dari daftar Prolegnas Prioritas 2021. Sebagai gantinya, RUU tentang Perubahan Kelima atas UU No.6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) masuk dalam daftar. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN