KPP PRATAMA PALOPO

WP Punya Risiko Kepatuhan Tinggi, Tempat Usaha Didatangi Petugas Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 25 Juni 2024 | 09:30 WIB
WP Punya Risiko Kepatuhan Tinggi, Tempat Usaha Didatangi Petugas Pajak

Ilustrasi.

PALOPO, DDTCNews - Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Palopo mengadakan kunjungan ke tempat usaha wajib pajak di Kabupaten Luwu Timur pada 29 Mei 2024 dalam rangka memberikan edukasi perpajakan.

Penyuluh pajak dari KPP Pratama Palopo Ressy mengatakan pengusaha yang dikunjungi merupakan wajib pajak yang masuk dalam Daftar Sasaran Penyuluhan Terpilih (DSPT). Tujuan dari kunjungan ini ialah untuk meningkatkan kepatuhan melalui perubahan perilaku wajib pajak.

“Sasaran edukasi perpajakan dengan perubahan perilaku ini diutamakan bagi wajib pajak yang punya risiko kepatuhan tinggi sehingga masuk pada DSPT,” katanya seperti dikutip dari situs web DJP, Selasa (25/6/2024).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Dalam kunjungan tersebut, penyuluh memberikan bimbingan terkait dengan hak dan kewajiban pajak, kendala yang dihadapi pada saat melakukan pemenuhan kewajiban pelaporan SPT Tahunan, hingga sanksi-sanksi ketidakpatuhan.

Dari hasil kunjungan tersebut, penyuluh menemukan terdapat beberapa wajib pajak yang masih belum mengerti terkait dengan tata cara pelaporan SPT Tahunan sehingga selalu datang ke kantor pajak setiap tahun.

"Kewajiban perpajakan sudah dilaksanakan tepat waktu dan sangat baik, tetapi beberapa masih ada yang belum mengerti seperti lapor SPT Tahunan secara mandiri," tutur Ressy.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Ressy menjelaskan kantor pajak akan terus berupaya meningkatkan pemahaman wajib pajak perihal kewajiban perpajakannya. Hal ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan penerimaan pajak dan mendukung pembangunan di Kabupaten Luwu Timur.

KPP Pratama Palopo juga berkomitmen untuk terus memberikan edukasi dan asistensi bagi wajib pajak yang membutuhkan sehingga mereka dapat menjalankan kewajiban perpajakan dengan benar dan tepat waktu.

“Diharapkan pula kegiatan ini dapat memperkuat hubungan antara KPP dengan wajib pajak, serta membangun kepercayaan dan kerja sama yang baik guna meningkatkan kepatuhan dan penerimaan pajak di Palopo,” ujar Ressy. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja