UNI EMIRAT ARAB

WP Badan di Negara Ini Diberi Waktu 9 Bulan untuk Lapor SPT Tahunan

Muhamad Wildan | Minggu, 18 Desember 2022 | 13:00 WIB
WP Badan di Negara Ini Diberi Waktu 9 Bulan untuk Lapor SPT Tahunan

Ilustrasi.

ABU DHABI, DDTCNews - Wajib pajak di Uni Emirat Arab bakal memiliki waktu yang panjang untuk menyiapkan SPT Tahunan dan membayar pajak setelah berakhirnya tahun pajak.

Ketentuan PPh badan di Uni Emirat Arab memberikan waktu selama 9 bulan kepada wajib pajak badan untuk menyiapkan SPT Tahunan dan menyampaikannya kepada otoritas pajak, Federal Tax Authority (FTA).

"Wajib pajak dengan tahun pajak mulai 1 Juni 2023 hingga 31 Mei 2024 memiliki waktu mulai 1 Juni 2024 hingga 28 Februari 2025 untuk menyampaikan SPT Tahunan dan membayar pajak," tulis FTA dikutip dari zawya.com, dikutip pada Minggu (18/12/2022).

Baca Juga:
Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Jangka waktu penyampaian SPT Tahunan dan pembayaran pajak yang panjang ditetapkan oleh pemerintah guna mendukung kelancaran dari implementasi PPh badan di Uni Emirat Arab serta memberikan waktu kepada wajib pajak untuk bersiap.

Tak hanya itu, wajib pajak di Uni Emirat Arab juga tidak memiliki kewajiban untuk menyampaikan SPT masa dan membayar angsuran PPh badan setiap bulannya.

Khusus untuk start-up dan usaha kecil, Uni Emirat Arab juga telah menyiapkan skema pelaporan khusus guna mempermudah wajib pajak menyampaikan SPT Tahunannya.

Baca Juga:
Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Bagi wajib pajak yang tergabung dalam grup usaha, regulasi PPh badan di Uni Emirat Arab juga memungkinkan grup tersebut dianggap sebagai single taxable entity dan dapat menyampaikan SPT Tahunan secara terkonsolidasi.

Sebagai informasi, Uni Emirat Arab resmi memungut PPh badan dengan tarif 9% mulai 1 Juni 2023. Tarif 9% berlaku atas perusahaan yang memiliki laba kena pajak di atas AED375.000 atau Rp1,59 miliar per tahun. Di bawah threshold tersebut, perusahaan dikenai PPh badan 0%. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha