Ilustrasi. Gedung Kementerian Keuangan. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat total nilai pemesanan pembelian ORI019 yang diraup pemerintah mencapai Rp26 triliun.
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan mengatakan penjualan tersebut menjadi rekor baru penerbitan SBN ritel secara online. Dana hasil penjualan ORI019 akan digunakan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pembiayaan APBN 2021.
"Penerbitan ORI019 tersebut memecahkan rekor penerbitan SBN ritel secara online, baik dari sisi nominal, jumlah total investor, maupun jumlah investor baru yang didominasi oleh generasi milenial," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (22/2/2021).
Deni menuturkan minat masyarakat membeli ORI019 tetap tinggi. Pemerintah bahkan menambah kuota selama masa penawaran ORI019 untuk memenuhi permintaan, padahal kupon yang ditawarkan hanya 5,57%, terendah sepanjang penerbitan SBN ritel tradable.
Menurutnya, penjualan ORI yang meningkat ini juga disebabkan adanya dukungan berupa kampanye dan kegiatan edukasi kepada masyarakat tentang investasi di pasar keuangan, khususnya investasi di SBN ritel.
DJPPR mencatat sebanyak 48.731 investor berinvestasi pada ORI019. Sebanyak 22.268 investor atau 45,7% di antaranya merupakan investor baru. Sekitar 37,5% pembeli ORI019 berasal dari kalangan milenial dan generasi baby boomers sebanyak 38,6%.
Berdasarkan profesi pekerjaan, jumlah investor ORI019 didominasi pegawai swasta, yaitu mencapai 33,8%. Namun secara nominal, investor yang berprofesi sebagai wiraswasta mendominasi hingga 46,6%.
Berdasarkan gender, jumlah investor ORI019 didominasi investor perempuan atau 58%."Bila menilik berdasarkan profesi, ibu rumah tangga menduduki peringkat tiga besar investor ORI019. Posisi ibu rumah tangga ini konsisten di tiga penerbitan ORI terakhir," ujarnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.