KPP PRATAMA DENPASAR BARAT

Wajib Pajak Diimbau Lewat Pesan Whatsapp dan Telepon

Redaksi DDTCNews | Selasa, 09 Maret 2021 | 16:45 WIB
Wajib Pajak Diimbau Lewat Pesan Whatsapp dan Telepon

Ilustrasi. 

DENPASAR, DDTCNews – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Denpasar Barat, Bali mengimbau wajib pajak untuk menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan lebih awal agar terhindar dari kendala sistem.

Kepala KPP Pratama Denpasar Barat Nyoman Ayu Ningsih mengatakan kunjungan ke kantor biasanya makin padat menjelang tenggat pelaporan SPT Tahunan. Selain itu, ada risiko gangguan sistem online karena lonjakan data yang masuk cukup tinggi dalam satu waktu.

"Jadi tunggu apa lagi? Lapor SPT hari ini," katanya, dikutip pada Selasa (9/3/2021).

Baca Juga:
April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Untuk mengantisipasi lonjakan kunjungan wajib pajak yang melaporkan SPT Tahunan, KPP Pratama Denpasar Barat menyiapkan dua ruang pelayanan. Menurutnya, pelayanan langsung tetap menerapkan protokol kesehatan ketat.

Adapun pendampingan wajib pajak pada musim penyampaian SPT Tahunan juga ikut dibantu relawan pajak. KPP Pratama Denpasar Barat menjalin kerja sama dengan Politeknik Negeri Bali untuk menerjunkan mahasiswa melakukan edukasi dan asistensi wajib pajak dalam mengisi SPT Tahunan.

Kasi Ekstensifikasi dan Penyuluhan KPP Pratama Denpasar Barat Mega Sundari mengatakan sosialisasi kepada wajib pajak untuk menyampaikan SPT Tahunan dilakukan melalui berbagai kegiatan. KPP, sambungnya, mengirimkan pesan kepada wajib pajak melalui aplikasi Whatsapp dan telepon.

Baca Juga:
Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi

KPP Pratama Denpasar Barat, sambungnya, mengimbau wajib pajak menyampaikan SPT Tahunan melalui saluran elektronik seperti e-filing. Dengan demikian, wajib pajak tidak perlu mendatangi kantor pajak, terutama pada masa pandemi Covid-19.

"Di awal tahun, kami bekerja sama dengan pihak kelurahan untuk melakukan pemasangan banner dalam rangka mengingatkan wajib pajak untuk melakukan pelaporan SPT Tahunan. Kami juga mengirimkan pesan melalui Whatsapp dan menelepon wajib pajak," imbuhnya, seperti dilansir balitribune.co.id. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Maret 2024: Pemerintah Rilis Ketentuan Baru terkait Akuntansi Koperasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%