PROVINSI SULAWESI SELATAN

Wah, Pemprov Adakan Lagi Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan

Muhamad Wildan | Jumat, 13 Oktober 2023 | 12:30 WIB
Wah, Pemprov Adakan Lagi Program Pemutihan dan Diskon Pajak Kendaraan

Ilustrasi.

MAKASSAR, DDTCNews - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulawesi Selatan mengadakan program penghapusan denda atau pemutihan pajak dan diskon pajak kendaraan bermotor hingga akhir tahun ini.

Kepala Bapenda Sulsel Reza Faisal Saleh mengatakan fasilitas pembebasan denda pajak kendaraan bermotor (PKB) dan diskon pokok tunggakan PKB sebesar 10% berlaku mulai dari 11 Oktober sampai dengan 29 Desember 2023.

"Ini atas arahan Pak Pj Gubernur Sulsel (Bahtiar Baharuddin). Sudah ditetapkan dalam bentuk surat keputusan (SK)," katanya dikutip pada Jumat (13/10/2023).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Khusus untuk kendaraan umum, pemprov memberikan fasilitas diskon pokok tunggakan PKB sebesar 20%. Pemprov juga memberikan diskon pokok tunggakan PKB masing-masing sebesar 30% dan 40% untuk kendaraan angkutan barang dan angkutan umum.

Tak hanya memberikan diskon atas tunggakan PKB, pemprov juga memberikan diskon sebesar 2,5% untuk PKB tahun pajak 2023 yang dilunasi pada 11 Oktober hingga 29 Desember 2023.

Selain menghapus sanksi denda dan memberikan diskon atas pokok PKB, pemprov juga memberikan fasilitas pembebasan pokok sekaligus denda untuk bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Seluruh insentif pajak tersebut akan diberikan secara otomatis melalui sistem tanpa perlu pengajuan permohonan. Wajib pajak cukup melakukan pembayaran secara nontunai dan insentif secara otomatis akan diberikan melalui sistem.

"Kami berharap target PAD bisa tercapai dengan adanya insentif ini. Namun, tujuan utama program ini ialah untuk memberikan kemudahan dan meringankan beban masyarakat dalam menyelesaikan kewajiban pajaknya," ujar Reza seperti dilansir abatanews.com.

Hingga 9 Oktober 2023, realisasi penerimaan daerah dari PKB sudah mencapai 74,78% dari target yang ditetapkan pada tahun ini. Dengan insentif tersebut, Reza optimistis realisasi penerimaan PKB mampu menembus 100% pada tahun ini. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja