KOTA BANJARMASIN

Waduh, Puluhan Alat Perekam Transaksi Mati

Dian Kurniati | Rabu, 07 April 2021 | 10:05 WIB
Waduh, Puluhan Alat Perekam Transaksi Mati

Ilustrasi. 

BANJARMASIN, DDTCNews – Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan menemukan puluhan alat perekam transaksi atau tapping box yang berstatus offline dan tidak berfungsi di berbagai tempat usaha.

Kepala Bakeuda Kota Banjarmasin Subhan Nor Yaumil mengatakan hanya 380 dari 405 tapping box terpasang yang online dan berfungsi dengan benar, sedangkan sisanya dalam kondisi mati. Dia pun berencana menegur pemilik usaha agar selalu mengaktifkan tapping box yang telah dipasang.

"Dengan klasifikasi offline tersebut, restoran masih buka tapi tidak menggunakan alat perekam saat transaksi, dan ada juga yang tidak selalu menggunakannya," katanya, Selasa (6/4/2021).

Baca Juga:
Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Raup Rp46,78 Miliar

Subhan mengatakan pemasangan tapping box menjadi salah satu upaya pemkot mengoptimalkan penerimaan pajak hotel, restoran, dan tempat hiburan. Selain itu, pemasangan tapping box juga termasuk dalam upaya monitoring pajak daerah secara online agar tidak ada potensi penerimaan yang hilang.

Menurutnya, Bakeuda akan mengawasi penggunaan tapping box di semua tempat usaha. Nantinya, petugas akan memastikan alat-alat tersebut berfungsi untuk mencatat transaksi pelanggan dengan baik.

Di sisi lain, Subhan menyebut pemkot berupaya terus menambah pemasangan tapping box di berbagai tempat usaha. Dia menargetkan 400 unit tapping box akan terpasang agar penggunaannya merata di seluruh wilayah Banjarmasin.

Baca Juga:
WP Tak Kunjung Lunasi Utang Pajak, Pemkot Lakukan Penempelan Stiker

"Tentu masih ada objek wajib pajak yang belum terpasang. Kami tetap melakukan imbauan atau sosialisasi kepada wajib pajak yang ada," ujarnya, seperti dilansir kalselpos.com.

Selain tapping box, Bakeuda juga telah menciptakan aplikasi sistem informasi pemeriksaan dan pengawasan tapi baru berlaku untuk pajak restoran. Menurutnya, pemasangan tapping box dan pembuatan aplikasi tersebut menjadi upaya pemkot memaksimalkan potensi pajak daerah, terutama di tengah pandemi Covid-19. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:30 WIB KOTA BATAM

Kejar Peneriman Daerah, Pemkot Bentuk Kader Pajak

Jumat, 24 Januari 2025 | 14:00 WIB PROVINSI ACEH

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Raup Rp46,78 Miliar

Kamis, 23 Januari 2025 | 17:00 WIB KABUPATEN SUKOHARJO

Tarif PBB-P2 Lahan Produksi Lebih Rendah, Bisa Dukung Ketahanan Pangan

Kamis, 23 Januari 2025 | 10:00 WIB KOTA YOGYAKARTA

WP Tak Kunjung Lunasi Utang Pajak, Pemkot Lakukan Penempelan Stiker

BERITA PILIHAN
Sabtu, 25 Januari 2025 | 07:30 WIB KOTA BATAM

Kejar Peneriman Daerah, Pemkot Bentuk Kader Pajak

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Beban Pajak Minimum Global Bisa Ditekan dengan SBIE, Apa Itu?

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Pajak atas Biaya Overhead dari Luar Negeri

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:10 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Dibuka! Batch Terbaru Pelatihan Intensif Transfer Pricing DDTC Academy

Jumat, 24 Januari 2025 | 18:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Masyarakat Nonpeserta BPJS Bisa Ikut Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

Jumat, 24 Januari 2025 | 15:30 WIB PROFIL PERPAJAKAN KONGO

Seputar Aturan Perpajakan Kongo, PPN-nya Pakai Skema Multi-Tarif