UU HPP

UU HPP Disahkan, Sembako Tetap Bebas PPN

Muhamad Wildan | Kamis, 07 Oktober 2021 | 13:05 WIB
UU HPP Disahkan, Sembako Tetap Bebas PPN

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie OFP. 

JAKARTA, DDTCNews - Pemerintah dan Komisi XI DPR RI sepakat untuk tetap memberikan fasilitas PPN terhadap barang dan jasa tertentu.

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie OFP mengatakan fasilitas pembebasan PPN tetap diberikan terhadap bahan pokok, jasa pendidikan, jasa kesehatan, jasa keuangan, dan jasa pelayanan sosial.

"Hal ini adalah bentuk keberpihakan DPR sebagai wakil rakyat terhadap kebutuhan dasar masyarakat banyak," ujar Dolfie dalam rapat paripurna persetujuan RUU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP), Kamis (7/10/2021).

Baca Juga:
Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Seperti diketahui, pemerintah dalam pembahasan RUU KUP pada awalnya mengusulkan pengurangan pengecualian dan fasilitas PPN serta mengusulkan pengenaan PPN dengan skema multitarif.

Pada usulan awal pemerintah, barang dan jasa yang selama ini dikecualikan dari PPN dengan Pasal 4A UU PPN diusulkan untuk ditetapkan sebagai barang kena pajak atau jasa kena pajak dan dikenai PPN.

Pada usulan awal pemerintah, barang dan jasa yang tetap dikecualikan dari PPN hanya barang dan jasa yang menjadi objek pajak daerah; uang, emas batangan untuk cadangan devisa, dan surat berharga; jasa pemerintahan; dan jasa penceramah agama.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Rencananya, barang dan jasa yang dipandang dibutuhkan oleh masyarakat banyak bisa dikenai PPN dengan tarif yang lebih rendah dari tarif umum, paling rendah sebesar 5%. Atas barang yang tergolong mewah, barang tersebut bisa dikenai PPN dengan tarif yang lebih tinggi maksimal sebesar 25%.

Pemerintah memandang pengenaan PPN multitarif dan pengurangan pengecualian PPN sebagai solusi untuk mengatasi masalah pada sistem PPN di Indonesia yang masih mengandung banyak pengecualian dan menimbulkan ketimpangan kontribusi pajak antarsektor. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN