UU HPP

UU HPP Berlaku, Tarif PPN Bakal Naik Jadi 11% Mulai 1 April 2022

Dian Kurniati | Kamis, 07 Oktober 2021 | 14:15 WIB
UU HPP Berlaku, Tarif PPN Bakal Naik Jadi 11% Mulai 1 April 2022

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Tarif pajak pertambahan nilai (PPN) bakal naik dari angka saat ini, 10%. Hal ini diatur dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP) yang baru saja disahkan oleh DPR.

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengatakan UU HPP mengatur sejumlah perubahan mengenai ketentuan PPN, termasuk menaikkan tarif menjadi 11% mulai 1 April 2022. Tarif PPN akan kembali naik menjadi 12% paling lambat pada 1 Januari 2025.

"Kenaikan tarif PPN menjadi 12% disepakati untuk dilakukan secara bertahap," katanya, Kamis (7/10/2021).

Baca Juga:
Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Yasonna mengatakan kenaikan tarif PPN menjadi 12% dilakukan dengan mempertimbangkan sejumlah hal. Pertimbangan itu meliputi kondisi ekonomi masyarakat dan dunia usaha yang saat ini belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi Covid-19.

Meski mengalami kenaikan, dia menyebut tarif PPN Indonesia masih relatif rendah dibandingkan dengan negara lain di dunia. Secara global, tarif PPN rata-rata sebesar 15,4%.

Yasonna kemudian mencontohkan tarif PPN di negara seperti Filipina yang sebesar 12%, China 13%, Arab Saudi 15%, Pakistan 17%, dan India 18%.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

"Di samping itu, kemudahan dalam pemungutan PPN juga akan diberikan kepada jenis barang/jasa tertentu atau sektor usaha tertentu melalui penerapan tarif PPN final misalnya 1%, 2%, atau 3% dari peredaran usaha," ujarnya.

UU HPP juga menghapus rencana pengenaan PPN multitarif. Sebelumnya, pemerintah mengusulkan pengenaan PPN dengan tarif umum sebesar 12%, tarif paling rendah 5%, dan tarif paling tinggi sebesar 25%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN