LEON, DDTCNews – Pemerintah Provinsi Castilla y Leon Spanyol mengusulkan pajak 'menjajal pakaian' terhadap konsumen yang mencoba pakaian di butik namun tidak jadi membelinya. Usulan ini mendapat respons negatif dari sejumlah kalangan masyarakat.
Menteri Keuangan Provinsi Castilla y Leon Spanyol Maria del Pilar del Olmo mengatakan pajak itu diusulkan karena ia menilai banyak orang yang datang ke butik hanya untuk mendapatkan ukuran dan model yang pas, kemudian membelinya di toko online dengan harga yang lebih murah.
“Penerapan pajak ‘menjajal pakaian’ dapat mengurangi praktik tidak etis yang kerap dilakukan oleh warga. Masih ada orang yang mencoba pakaian di butik dengan model yang diinginkan, tapi membelinya di toko online,” katanya dilansir dari odditycentral.com, Senin (24/9).
Usulan kebijakan tersebut menurutnya sudah didiskusikan dengan kementerian pariwisata, industri dan perdagangan. Terlebih Olmo juga mengaku sudah membahas rencana pajak ‘menjajal pakaian’ kepada pengusaha.
Namun, ide pemajakan Olmo mendapat kritikan dari kalangan masyarakat yang menilai harga pakaian di butik jauh lebih mahal dibanding dengan pakaian yang dijual di toko online. Para pengunjung butik dinilai berhak mencoba pakaian, terlepas akan dibeli atau tidak.
Berdasarkan pengumpulan pendapat yang dilakukan secara online memperlihatkan sebanyak 91% responden menolak usulan pajak ‘menjajal pakaian' tersebut. Hingga akhirnya usulan kebijakan itu tidak dilanjut ke pembahasan yang lebih fokus oleh pemerintah.
“Saya hanya mencari sebuah ide inovatif untuk menjaga masa depan butik konvensional. Karena salah satu identitas Spanyol adalah adanya butik-butik terkenal yang bisa ditemukan baik di kota besar maupun kota kecil. Pajak ‘menjajal pakaian’ hanya sebuah ide,” pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.