UZBEKISTAN

Undang-Undang Diamendemen, WP Badan Bisa Mencicil Pembayaran Pajak

Redaksi DDTCNews | Selasa, 02 November 2021 | 10:30 WIB
Undang-Undang Diamendemen, WP Badan Bisa Mencicil Pembayaran Pajak

Ilustrasi.

TASHKENT, DDTCNews – Guna memberikan kemudahan kepada wajib pajak badan dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, Pemerintah Uzbekistan resmi mengesahkan undang-undang pembayaran pajak secara angsuran.

Presiden Republik Uzbekistan Shavkat Mirziyoyev mengatakan pemerintah resmi mengamendemen Undang-Undang No. ZRU-722. Menurutnya, amendemen tersebut bertujuan untuk mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional.

“Untuk menjaga kelangsungan usaha, wajib pajak yang tidak mampu membayar utang pajak diberikan hak untuk membayarnya secara mencicil,” katanya seperti dilansir Kun.uz, Selasa (2/11/2021).

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Pajak yang diperbolehkan untuk dibayar secara mencicil meliputi pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh), cukai, pajak penggunaan tanah, pajak penggunaan air, pajak properti, dan pajak sosial.

Untuk memperoleh fasilitas cicilan pajak, wajib pajak badan harus memenuhi persyaratan. Syarat tersebut antara lain telah menjalankan usaha minimal tiga tahun, telah membayar pajak tepat waktu, dan mampu membuktikan adanya kesulitan membayar pajak tepat waktu.

Apabila memenuhi dua persyaratan utama, wajib pajak badan akan memperoleh fasilitas angsuran pajak. Namun demikian, pajak yang dapat diangsur tersebut dibatasi hanya sampai dengan 50% dari keseluruhan kewajiban pajaknya.

Baca Juga:
PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selain kepada wajib pajak dalam negeri, fasilitas ini juga berlaku bagi residen asing yang melakukan kegiatan ekonomi di Uzbekistan berupa impor barang selama lebih dari tiga tahun.

Perlu diketahui, terdapat sekkitar 201.000 wajib pajak badan yang beroperasi lebih dari tiga tahun di Uzbekistan. Jumlah tersebut merupakan 67,7% dari keseluruhan wajib pajak badan yang beroperasi di Uzbekistan.

Tahun lalu, pemerintah memberikan keringanan tarif pajak bagi wajib pajak badan sebagai salah satu upaya dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19. Selain itu, Pemerintah juga memberikan insentif berupa penundaan pembayaran pajak bagi 224.000 wajib pajak. (rizki/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB