KPP PRATAMA CILACAP

Tunggakan WP Badan Miliaran Rupiah, Rekening Disita Kantor Pajak

Muhamad Wildan | Jumat, 29 Juli 2022 | 10:00 WIB
Tunggakan WP Badan Miliaran Rupiah, Rekening Disita Kantor Pajak

Ilustrasi.

CILACAP, DDTCNews – KPP Pratama Cilacap menyita rekening milik 2 wajib pajak badan, yaitu PT SB dan PT KTE lantaran kedua wajib pajak memiliki tunggakan pajak senilai Rp1,24 miliar yang tak kunjung dibayar.

Kepala KPP Pratama Cilacap Teguh Prasetyo mengatakan penyitaan aset atau rekening merupakan bagian dari kegiatan penagihan aktif. Adapun nilai aset dalam rekening yang disita KPP mencapai Rp128,56 juta.

"Telah kita terbitkan dan sampaikan surat teguran dan surat paksa dan wajib pajak tidak ada itikad baik sehingga kami melakukan pemblokiran dan penyitaan rekening," katanya, dikutip pada Jumat (29/7/2022).

Baca Juga:
Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Sebelum melakukan penyitaan rekening, lanjut Teguh, KPP telah mengambil langkah persuasif guna mendorong wajib pajak melunasi tunggakannya. Namun, upaya tersebut belum berhasil mendorong wajib pajak melunasi tunggakan.

"Sehingga terpaksa kami lakukan cara pemblokiran dan penyitaan sebagai bentuk ketegasan," ujar Juru Sita Pajak Negara (JSPN) KPP Pratama Cilacap Ahmad Supiyani dikutip dari purwokerto.inews.id.

Untuk diketahui, penyitaan atas aset penunggak pajak dilakukan berdasarkan UU 19/2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (PPSP).

Baca Juga:
Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Penyitaan dilakukan dalam waktu 2 kali 24 jam setelah pemberitahuan surat paksa bila penanggung pajak tidak melunasi tunggakan pajaknya. Aset penanggung pajak yang disita menjadi jaminan pelunasan utang pajak.

Apabila dalam waktu 14 hari setelah penyitaan ternyata penanggung pajak masih belum melunasi tunggakan serta biaya penagihan, aset milik penanggung pajak tersebut akan dilelang. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

BERITA PILIHAN
Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30 WIB PMK 119/2024

Bertambah! Aspek Penelitian Restitusi Dipercepat WP Kriteria Tertentu

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:00 WIB ADMINISTRASI PAJAK

Ajukan NPWP Non-Efektif, WP Perlu Cabut Status PKP Dahulu

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:30 WIB KEPALA BPPK ANDIN HADIYANTO

‘Tak Hanya Unggul Teknis, SDM Kemenkeu Juga Perlu Berintegritas’

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Terbitkan Buku Manual Coretax terkait Modul Pembayaran

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:15 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Lima Hal yang Membuat Suket PP 55 Dicabut Kantor Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:00 WIB KOTA BANTUL

Banyak Penambang Tak Terdaftar, Setoran Pajak MBLB Hanya Rp20,9 Juta

Minggu, 02 Februari 2025 | 12:00 WIB CORETAX DJP

PIC Kini Bisa Delegasikan Role Akses Pemindahbukuan di Coretax DJP

Minggu, 02 Februari 2025 | 11:30 WIB KOTA MEDAN

Wah! Medan Bisa Kumpulkan Rp784,16 Miliar dari Opsen Pajak

Minggu, 02 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 116/2024

Organisasi dan Tata Kerja Setkomwasjak, Unduh Peraturannya di Sini