AMERIKA SERIKAT

Trump Usulkan Pajak Balasan untuk Negara Mitra Dagang

Redaksi DDTCNews | Selasa, 13 Februari 2018 | 18:11 WIB
Trump Usulkan Pajak Balasan untuk Negara Mitra Dagang

WASHINGTON, DDTCNews – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengenakan pajak impor kepada mitra dagangnyat. Usulan itu kerap disebut reciprocal tax yang dinilai berpotensi menimbulkan ketegangan dengan negara mitra dagang utama AS.

Trump menegaskan usulan reciprocal tax menjadi salah satu alasan untuk membalas pengenaan pajak terhadap AS dari negara mitra dagang. Padahal sebelumnya, dia justru mengambil tindakan pengamanan saat renegosiasi FTA antara AS dengan Korea Selatan.

“Kami akan melakukan pajak timbal-balik yang sangat banyak dan akan terjadi pada pekan depan atau bulan depan. Kami tidak bisa terus menerus dimanfaatkan oleh negara lain. Kami tidak bisa membiarkan orang datang ke AS, lalu merampok dan mengenakan tarif pajak yang luar biasa,” paparnya di White House AS, Senin (12/2).

Baca Juga:
Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Adapun para ahli ekonom dan ahli pajak menjabarkan ucapan Trump atas tarif impor yang mengenai pungutan pajak atas barang dari negara tertentu dikenakan dengan tarif yang bervariasi. Trump ingin pajak impor dari negara lain pada tingkat yang sama dengan negara-negara yang mengenakan produk AS.

“Saat saya mengenakan tarif pajak perbatasan 10%-20%, semua orang senang karena menyukai perdagangan bebas. Tapi saat ada pengenaan pajak timbal-balik, maka seharusnya tidak ada yang bisa marah,” tegasnya.

Usulannya, itu sangat didasari oleh kehilangan sejumlah besar uang dengan China dan Jepang dan Korea Selatan, serta pengenaan tarif pada produsen AS tapi mendapat keuntungan dari hambatan perdagangan AS yang lebih rendah untuk diimpor ke AS.

Ke depannya, Trump mengaku akan menuntut negara-negara yang memanfaatkan AS dalam hal perdagangan yang bersembunyi di balik tabir sekutu. “Tidak ada sekutu dalam perihal perdagangan,” pungkasnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 17 Oktober 2024 | 19:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Janji Hentikan Pemajakan Berganda Atas Warga AS di Luar Negeri

Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Minta Perusahaan Bangun Pabrik di AS, Trump Rancang Bea Masuk Tinggi

Senin, 30 September 2024 | 11:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Perusahaan Pindah Pabrik ke Luar AS, Trump Bakal Kenai Bea Masuk 200%

Minggu, 29 September 2024 | 13:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Kamala Harris Janjikan Insentif Pajak untuk Sektor Manufaktur

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 12:00 WIB LITERATUR PAJAK

4 Kunci Strategis Cegah Sengketa Pajak, Selengkapnya Baca Buku Ini

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Piloting Modul Impor-Ekspor Barang Bawaan Penumpang Tahap III Dimulai

Rabu, 23 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dasar DJP dalam Menetapkan Status Suspend terhadap Sertel Wajib Pajak

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:30 WIB PROVINSI KALIMANTAN UTARA

Adakan Pemutihan Pajak Kendaraan, Pemprov Targetkan Raup Rp105 Miliar

Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu