KPP PRATAMA BENGKULU DUA

Tindak Lanjuti SP2DK, Kantor Pajak Kunjungi Alamat Peternak Ayam

Redaksi DDTCNews | Selasa, 01 Oktober 2024 | 16:00 WIB
Tindak Lanjuti SP2DK, Kantor Pajak Kunjungi Alamat Peternak Ayam

Ilustrasi.

BINTUHAN, DDTCNews – Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkulu Dua melakukan kunjungan (visit) ke alamat wajib pajak yang memiliki usaha ternak ayam potong di Desa Parda Suka, Kecamatan Maje, Kabupaten Kaur pada 5 September 2024.

Account Representative (AR) Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bengkulu Dua Sujirno Adi menjelaskan kunjungan tersebut dilakukan guna menindaklanjuti Surat Permintaan Penjelasan Data dan Keterangan (SP2DK) yang telah diberikan kepada wajib pajak.

“Kami menindaklanjutinya dengan visit langsung ke tempat usaha wajib pajak yang berada di wilayah kerja Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bintuhan,” katanya dikutip dari situs web DJP, Selasa (1/10/2024).

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Dalam kunjungan itu, lanjut Sujirno, petugas pajak juga mengumpulkan data dengan memverifikasi omzet dan biaya yang dikeluarkan oleh wajib pajak bersangkutan. Adapun usaha ternak ayam potong tersebut telah dimulai sejak 2020.

Berdasarkan data yang diperoleh dari sistem, wajib pajak bersangkutan juga merupakan wajib pajak yang memilih menggunakan tarif PP 23 sebesar 0,5%.

“Atas kewajiban pajak Bapak yang belum disetor pada tahun-tahun sebelum PP 55/2022 berlaku, agar dapat dipenuhi dengan mengalikan omzet perbulannya menggunakan tarif PPh final UMKM sebesar 0,5%,” ujar Sujirno.

Baca Juga:
Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Lebih lanjut, PP 55/2022 juga mengatur bahwa omzet UMKM orang pribadi hingga Rp500 juta dalam setahun dikecualikan dari pajak penghasilan. Namun demikian, wajib pajak bersangkutan tetap wajib melaporkan SPT setiap setahun sekali.

Merujuk pada SE-05/PJ/2022, kunjungan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pegawai DJP yang ditugaskan untuk mendatangi tempat tinggal, tempat kedudukan, tempat kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas wajib pajak, dan/atau tempat lain yang dianggap perlu dan memiliki kaitan dengan wajib pajak. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB LITERATUR PAJAK

Perkaya Pengetahuan Pajak, Baca 11 e-Books Ini di Perpajakan DDTC

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:45 WIB PERPRES 139/2024

Kemenkeu Era Prabowo Tak Lagi Masuk di Bawah Koordinasi Menko Ekonomi

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen