KINERJA FISKAL

Tidak Capai Target, Penerimaan Pajak 2021 Diproyeksi Tumbuh 9,7%

Dian Kurniati | Senin, 12 Juli 2021 | 13:09 WIB
Tidak Capai Target, Penerimaan Pajak 2021 Diproyeksi Tumbuh 9,7%

Materi yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Bangga) DPR, Senin (12/7/2021). (tangkapan layar Youtube)

JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memproyeksi penerimaan pajak sepanjang tahun ini akan mengalami pertumbuhan hingga 9,7%.

Sri Mulyani mengatakan outlook itu mempertimbangkan realisasi penerimaan pajak pada semester I/2021 yang sudah tumbuh 4,89%. Menurutnya, penerimaan pajak akan membaik seiring dengan pulihnya perekonomian nasional.

"[Penerimaan] pajak [outlook-nya akan tumbuh] 9,7% atau mencapai Rp1.176,3 triliun," katanya dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Bangga) DPR, Senin (12/7/2021).

Baca Juga:
Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Dengan pertumbuhan 9,7%, penerimaan pajak diestimasi hanya mencapai 95,7% dari target senilai Rp1.229,6 triliun. Dengan demikian ada proyeksi shortfall – selisih kurang antara realisasi dan target – penerimaan pajak sekitar Rp53,3 triliun.

Outlook pertumbuhan penerimaan pajak yang mencapai 9,7% pada tahun ini, sambung Sri Mulyani, juga lebih tinggi dibandingkan dengan realisasi pada 2020 dalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) audited yang tumbuh 4,9%.

Adapun pada semester I/2021, realisasi penerimaan pajak tercatat sudah mencapai Rp557,77 triliun atau tumbuh 4,89% dari kinerja pada periode yang sama tahun lalu. Realisasi itu juga setara dengan 45,36% dari target Rp1.229,59 triliun.

Baca Juga:
Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

Sementara itu, penerimaan kepabeanan dan cukai diperkirakan mencapai Rp224,1 triliun atau 104,3% dari target Rp215,0 triliun. Proyeksi penerimaan tersebut juga tumbuh 5,2% dari realisasi tahun lalu yang senilai Rp213,0 triliun.

Secara umum, outlook penerimaan negara termasuk PNBP dan hibah pada tahun ini akan mencapai Rp1.760,7 triliun atau tumbuh 6,9% dari tahun lalu. Outlook penerimaan itu juga setara 101,0% terhadap target Rp1.743,6 triliun.

Sri Mulyani menyebut proyeksi tersebut akan sangat tergantung pada kondisi perekonomian dan penanganan Covid-19. Menurutnya, kedua hal tersebut masih menjadi isu utama yang memengaruhi kinerja APBN, terutama dari sisi penerimaan perpajakan.

Baca Juga:
Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

"Saya berharap bahwa kondisi ekonomi akan tetap pulih dan kuat sehingga target penerimaan pajak yang diperkirakan tumbuh 9,7% berdasarkan outlook betul-betul bisa tercapai," ujarnya.

Sementara dari sisi belanja, pemerintah mengestimasi realisasinya akan senilai Rp2.700,4 triliun atau Rp98,2% dari pagu Rp2.750,0 triliun. Outlook belanja itu tetap tumbuh 4,0% dari realisasi tahun lalu senilai Rp2.595,5 triliun.

Dengan kinerja tersebut, outlook defisit APBN akan mencapai Rp939,6 triliun atau lebih kecil dari rencana awal Rp1.006,4 triliun. Meski demikian, secara rasio, outlook defisit tersebut setara dengan 5,7% terhadap produk domestik bruto (PDB), persis seperti yang direncanakan pemerintah dalam UU APBN.

Baca Juga:
Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

"Ini adalah sesuatu yang bagus. Artinya, APBN tetap responsif membantu rakyat, merespons dunia usaha, dan menangani Covid. Namun, kami tetap bisa menjaga defisit dalam tingkat yang makin hati-hati," imbuhnya.

Sri Mulyani menambahkan outlook rasio defisit yang sebesar 5,7% tersebut masih akan dipengaruhi dinamika pertumbuhan ekonomi yang masih diliputi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19. Pemerintah juga perlu menunggu laporan tentang PDB Indonesia dari Badan Pusat Statistik untuk menghitung rasio defisit APBN. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

13 Juli 2021 | 19:29 WIB

walaupun tidak mencapai target, pertumbuhan penerimaan pajak yang diprediksi bisa mencapai 9,7% merupakan pertumbuhan yang sangat baik ditengah pandemi Covid-19.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 18:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA BARAT

Hingga November, Kanwil DJP Jakbar Kumpulkan Pajak Rp57,67 Triliun

Selasa, 24 Desember 2024 | 17:13 WIB KANWIL DJP JAKARTA KHUSUS

Jelang Tutup Tahun, Realisasi Pajak Kanwil Khusus Capai 95% Target

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Senin, 23 Desember 2024 | 17:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Ada Kenaikan Tarif PPN, DJP Tetap Optimalkan Penerimaan Tahun Depan

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:30 WIB RESUME PUTUSAN PENINJAUAN KEMBALI

Sengketa Yuridis Pengenaan PPN atas Jasa Kecantikan

Jumat, 27 Desember 2024 | 14:00 WIB KELAS PPN

Konsep PPN, Deviasi, dan Isu Kenaikan PPN 12%

Jumat, 27 Desember 2024 | 13:30 WIB UU HKPD

Berlaku Mulai 5 Januari 2025, Begini Penghitungan Opsen Pajak

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:30 WIB LAPORAN BELANJA PERPAJAKAN

Masih Ada Fasilitas Kepabeanan Tak Dimanfaatkan, DJBC Beri Penjelasan

Jumat, 27 Desember 2024 | 12:00 WIB PMK 81/2024

Catat! Dokumen WP Badan Era Coretax Diteken Pakai Sertel Pengurus

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 168/2023

Penghitungan PPh 21 Pegawai Tidak Tetap untuk Masa Pajak Desember

Jumat, 27 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Analisis Kesebandingan dalam Tahapan Penerapan PKKU