JAKARTA, DDTCNews – Program pengampunan pajak ditargetkan mampu mengumpulkan dana sebesar Rp165 trilun pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) tahun 2016, penerimaan dana yang sangat minim mampu memberikan dampak yang negatif pada perekonomian Indonesia
Menteri Kordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan rendahnya penerimaan uang tebusan program pengampunan pajak akan memberikan sentimen buruk terhadap kurs rupiah, khususnya terhadap AS dolar. Petugas pajak harus mempercepat kinerjanya dalam melaksanakan tugasnya membantu calon partisipan tax amnesty.
"Sampai sejauh ini, dana hasil penerimaan tax amnesty masih kurang baik, perkembangannya tidak seperti yang telah diharapkan. Petugas pajak juga harus lebih persuasif kepada Wajib Pajak (WP) yang bersangkutan," ujarnya di Jakarta, Rabu (14/9).
Ia menambahkan, pemerintah belum menentukan strategi yang akan dilaksanakan jika hasil penerimaan dana pada periode pertama program tax amnesty masih belum cukup memuaskan. Periode pertama ini akan berakhir sekitar 2 pekan mendatang dan harus diperhatikan langkah-langkah untuk menanganinya.
Berakhirnya periode pertama sudah di depan mata, namun penerimaan uang tebusan per Rabu (14/9) baru mencapai Rp11 triliun, atau sekitar 6,6% dari target sebesar Rp165 triliun. Rendahnya penerimaan uang tebusan ini akan memberikan dampak pada beberapa hal lainnya.
Dampak tersebut yaitu dimungkinkan terjadinya pemangkasan anggaran untuk yang ketiga kalinya. Tapi pelaksanaan pemangkasan anggaran perlu menunggu periode pertama program pengampunan pajak selesai pada 30 September 2016.
Selain pemangkasan anggaran, kemungkinan untuk menerbitkan Peraturan Pengganti Undang-Undang (Perpu) juga bisa terjadi. Karena Perpu tersebut akan memberlakukan tarif 2% yang lebih lama dari sebelumnya, serta mampu menarik WP lebih banyak lagi dengan tarif yang sangat rendah tersebut.
"Lemahnya penerimaan uang tebusan tax amnesty menjadi salah satu penyebab rupiah kita melemah. Kalau saja program ini berhasil, maka sangat jelas rupiah pun akan semakin menguat," tuturnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.