Suasana pertemuan. (foto: Setkab)
JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Dewan Bisnis Uni Eropa- Asean (EU-Asean Business Council) yang dipimpin Donald Kanak di Istana Merdeka.
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan hubungan antara Indonesia dengan Uni Eropa sejauh ini berjalan baik. Namun, Jokowi menyoroti adanya diskriminasi atas minyak sawit Indonesia dari segi kebijakan maupun perlakuan perusahaan Eropa.
“Data dan informasi yang kami dan produsen minyak sawit sampaikan tidak mendapat perhatian dari UE,” ungkap Jokowi.
Indonesia, lanjutnya, tidak akan tinggal diam dengan diskriminasi tersebut. Jokowi memastikan negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa akan terus berlanjut dan kelapa sawit akan menjadi bagian negosiasi tersebut.
Jokowi berharap negosiasi itu dapat menyelesaikan masalah atas minyak kelapa sawit. Lebih lanjut, dia berujar agar para pebisnis Eropa memiliki tekad dan langkah yang lebih kuat seperti negara-negara di Asean.
Pasalnya, menurut Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, Asean kini seakan menjadi titik terang dalam perekonomian dunia. Hal ini lantaran saat negara maju lebih memilih melakukan tindakan proteksionisme, sedangkan negara di Asean justru terus membuka ekonominya.
“Ketika beberapa negara maju memilih proteksionisme, Asean terus membuka ekonominya. Ekonomi Asean akan terus tumbuh selama pemeliharaan ekosistem perdamaian seperti selama 52 tahun terakhir. Bermitra dengan Asean adalah kemitraan yang bermanfaat,” terang Presiden Jokowi.
Terlebih, saat ini negara maju tengah menghadapi penuaan populasi (aging population). Sementara, negara di Asean justru tengah menikmati bonus demografi. Lebih lanjut, Jokowi menceritakan melalui KTT Asean-Korea yang baru digelar diharapkan mampu memperkuat kemitraan Asean.
Presiden menilai harapan itu bukan hal yang mustahil mengingat ekonomi Asean kini berada dalam kondisi yang lebih baik daripada rata-rata pertumbuhan global. Untuk itu, Jokowi menekankan agar para pebisnis Eropa memiliki pandangan yang sama.
“Bisnis dari Uni Eropa tidak asing dengan Asean. Namun, tekad dan langkah pebisnis Eropa masih tertinggal di belakang mitra Asean-nya,” ujar Jokowi.
Adapun dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anunung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.