HUBUNGAN BILATERAL

Terima Dewan Bisnis UE-Asean, Ini Sikap Presiden Jokowi

Nora Galuh Candra Asmarani | Kamis, 28 November 2019 | 17:16 WIB
Terima Dewan Bisnis UE-Asean, Ini Sikap Presiden Jokowi

Suasana pertemuan. (foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima delegasi Dewan Bisnis Uni Eropa- Asean (EU-Asean Business Council) yang dipimpin Donald Kanak di Istana Merdeka.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan hubungan antara Indonesia dengan Uni Eropa sejauh ini berjalan baik. Namun, Jokowi menyoroti adanya diskriminasi atas minyak sawit Indonesia dari segi kebijakan maupun perlakuan perusahaan Eropa.

“Data dan informasi yang kami dan produsen minyak sawit sampaikan tidak mendapat perhatian dari UE,” ungkap Jokowi.

Baca Juga:
Harga Referensi Menguat Lagi, Tarif Bea Keluar CPO Jadi US$74/MT

Indonesia, lanjutnya, tidak akan tinggal diam dengan diskriminasi tersebut. Jokowi memastikan negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa akan terus berlanjut dan kelapa sawit akan menjadi bagian negosiasi tersebut.

Jokowi berharap negosiasi itu dapat menyelesaikan masalah atas minyak kelapa sawit. Lebih lanjut, dia berujar agar para pebisnis Eropa memiliki tekad dan langkah yang lebih kuat seperti negara-negara di Asean.

Pasalnya, menurut Managing Director International Monetary Fund (IMF) Kristalina Georgieva, Asean kini seakan menjadi titik terang dalam perekonomian dunia. Hal ini lantaran saat negara maju lebih memilih melakukan tindakan proteksionisme, sedangkan negara di Asean justru terus membuka ekonominya.

Baca Juga:
Konsensus Pilar 1 Tak Kunjung Tercapai, Italia Usulkan DST se-Eropa

“Ketika beberapa negara maju memilih proteksionisme, Asean terus membuka ekonominya. Ekonomi Asean akan terus tumbuh selama pemeliharaan ekosistem perdamaian seperti selama 52 tahun terakhir. Bermitra dengan Asean adalah kemitraan yang bermanfaat,” terang Presiden Jokowi.

Terlebih, saat ini negara maju tengah menghadapi penuaan populasi (aging population). Sementara, negara di Asean justru tengah menikmati bonus demografi. Lebih lanjut, Jokowi menceritakan melalui KTT Asean-Korea yang baru digelar diharapkan mampu memperkuat kemitraan Asean.

Presiden menilai harapan itu bukan hal yang mustahil mengingat ekonomi Asean kini berada dalam kondisi yang lebih baik daripada rata-rata pertumbuhan global. Untuk itu, Jokowi menekankan agar para pebisnis Eropa memiliki pandangan yang sama.

Baca Juga:
Harga Menguat Lagi, Tarif Bea Keluar CPO Jadi US$52 per MT Bulan Ini

“Bisnis dari Uni Eropa tidak asing dengan Asean. Namun, tekad dan langkah pebisnis Eropa masih tertinggal di belakang mitra Asean-nya,” ujar Jokowi.

Adapun dalam pertemuan tersebut Jokowi didampingi oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Sekretaris Kabinet Pramono Anunung, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 02 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Harga Referensi Menguat Lagi, Tarif Bea Keluar CPO Jadi US$74/MT

Rabu, 18 September 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Luhut: Penerimaan Pajak Bisa Naik Jika Tata Kelola Sawit Masuk SIMBARA

Selasa, 03 September 2024 | 10:00 WIB TARIF BEA KELUAR CPO

Harga Menguat Lagi, Tarif Bea Keluar CPO Jadi US$52 per MT Bulan Ini

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN